Taliban Harus Berteman dengan Turki dan Erdogan

Rusia dan Cina bukan sahabat baik untuk Taliban, kapan saja mereka bisa berubah haluan saat pemerintahan Taliban dianggap tidak afektif nanti di tengah jalan.

Rabu, 25 Agustus 2021 | 06:24 WIB
0
223
Taliban Harus Berteman dengan Turki dan Erdogan
Taliban dan Erdogan (Foto: arrahmah.com)

Apa yang harus dipahami oleh Taliban saat ini sebelum susunan pemerintahan baru rampung adalah, bahwa Taliban tidak punya teman yang lebih baik dan lebih mereka butuhkan saat ini kecuali Turki dan Erdogan atau yang mirip seperti mereka.

China, Rusia atau Eropa jikapun mau masuk Afghanistan dan mau terlibat dalam kolaborasi dengan pemerintah baru Taliban, itu hanya soal bisnis dan kepentingan politik semata. tidak lebih.

Taliban harus banyak belajar dari berbagai realitas yang ada. bahwa negara Islam lainpun tidak menyukai Taliban dan pemerintahan barunya nanti.

Bahkan sampai saat ini, mayoritas negara Arab baik Arab Saudi, Emirat dkk belum memberikan apresiasi kepada Taliban atas keberhasilan mereka menguasai politik di negara nomor satu penghasil opium di dunia itu.

Dari berbagai negara Islam, saat ini hanya Turki dan Pakistan saja yang termasuk negara kuat yang terang mengatakan siap bekerjasama dengan Taliban asal Taliban mau mengubah haluan menjadi lebih inklusif dan kolaboratif.

Taliban harus Membuang Mazhab konservatif ektrem masa lalu. Karena sampai saat ini, hanya Mufti Libya dan Mufti negara Oman saja yang respek kepada Taliban, bahkan Mufti Mesir dan Mufti Saudi saja masih tidak mau mengucapkan selamat kepada Taliban.

Fakta fakta ini harus dipahami dengan baik oleh Taliban jika kekuasaan mereka ingin Lenggeng dan bertahan lama.

Turki yang sudah membuka pintunya untuk kerjasama dengan Taliban harus di manfaatkan dengan baik. tidak terlalu percaya mutlak kepada Cina dan Rusia.

Karena Afganistan itu bukan saja negara terbelakang, tapi termasuk negara yang hampir masuk kategori negara gagal akibat konflik panjang selama ini.

PR Taliban ini tidak kecil, kalau boleh dikatakan PR nya sebenarnya melebihi kapasitas mereka dalam menanggung beban itu sendiri. maka kuncinya ada di kerjasama dan kolaborasi yang apik dengan dunia internasional secantik mungkin dalam permainan.

Rusia dan Cina bukan sahabat baik untuk Taliban, kapan saja mereka bisa berubah haluan saat pemerintahan Taliban dianggap tidak afektif nanti di tengah jalan.

Harus lebih terbuka, hati hati, dan lebih profesional dalam mengelola negara. Berbisiklah di telinga Erdogan dan ceramahlah di telinga Cina dan Rusia.

Turki itu magnet dunia saat ini, Taliban harus pandai pandai memanfaatkan magnet itu untuk mendapatkan banyak dukungan dan sokongan orang lain dengan adanya Turki di samping Taliban.

Tengku Zulkifli Usman

***