Ada pengalaman menarik yang diungkapkan oleh Thomas sebagai pengguna TikTok. Beberapa minggu yang lalu, Thomas yang bekerja sebagai eksekutif di salah satu kantor swasta ini melihat tayangan video di TikTok tentang sebuah aplikasi yang menawarkan cashback hingga 100 persen untuk setiap pembelanjaan yang dilakukan.
Aplikasi tersebut bernama Freebox. Karena penasaran, Thomas langsung mencoba sekaligus membuktikan apa yang ada di konten sebelumnya.
“Sebenarnya, saya ga expect terlalu banyak. Saya hanya berharap setidaknya barangnya sampai. Saat barangnya sampai, saya kaget karena emang bener, cashback yang diterima sama dengan nominal transaksi saya kemarin,” ujar Thomas kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Saat itu, Thomas memutuskan membeli power bank seharga Rp60.000,-. Namun, dirinya tidak menyangka bahwa aplikasi tersebut bener-benar memberikan cashback tanpa limit.
“Bayangkan, cashback 100 persen tanpa nilai maksimum! Rasanya it’s too good to be true kan? tapi ini beneran. Selain itu, uangnya bisa ditarik dengan beberapa ketentuan, ada pilihannya di aplikasi. Hmmm, saya masih belum mengerti apa yang dipikirkan oleh pencetus kebijakan ini,” tuturnya.
Beberapa saat setelah menggunakan aplikasi tersebut, Thomas menemukan hal yang lebih seru lagi dengan aplikasi tersebut. Ternyata, aplikasi ini juga memiliki fitur untuk membagikan kode referral.
“Saya sudah sering mengikuti hal-hal seperti ini, membagikan kode referral dan nantinya saya bisa dapatkan bonus atau lainnya. Tapi di aplikasi ini, saya dijanjikan akan menerima cashback 30 persen dari transaksi yang dilakukan oleh mereka,” ujarnya.
Karena penasraan, kemudian Thomas meminta bantuan kakaknya untuk mencoba.
“Kemarin, kebetulan di aplikasi ini kami lihat ada baju batik yang lumayan bagus, saya menyuruh kakak saya untuk beli itu. Setelah dia daftarkan akunnya menggunakan kode referral saya. Setelah barangnya sampai, ternyata beneran, di akun saya juga menerima cashback! saya dan kakak saya tertawa dan kami jadi excited,” ungkapnya.
Sejak saat itu, Thomas dan kakaknya mulai untuk sharing dan membuat konten tentang Freebox ini. Hal itu disebabkan Thomas ingin meraih untung lebih banyak lagi dari aplikasi tersebut.
“Tapi gak semulus itu juga. Ketika saya mengajak teman-teman untuk ikut menggunakan aplikasi ini, banyak yang menolak dan gak percaya. Kadang kalau gak ketemu secara langsung, cukup sulit menjelaskannya. Beda jika saya bertemu langsung dengan mereka, saya bisa dengan mudah menjelaskannya sambil memperlihatkan akun saya,” jelasnya.
Jika bertemu langsung dengan temannya, Thomas biasanya langsung mengarahkan mereka untuk langsung download aplikasinya. Bahkan, Thomas pun sampai rela meminjamkan wifi dari handphonenya.
“Karena mereka rata-rata pelit kuota. Ga papa deh, asal saya bisa untung nantinya,” ujarnya.
Menurut Thomas, yang paling keren di sini yaitu kode referralnya. Karena, 30 persen dari nilai transaksi orang yang bergabung dengan kode tersebut, tidak akan berhenti menjadi komisi kita.
“Jujur saya gak tahu sampai kapan komisi ini akan diberikan. Katanya sih seumur hidup. Tapi, saya tipe orang ‘present’. Gak usah mikir terlalu banyak dulu ke depannya dia bakal seperti apa. Nikmati dulu aja yang ada sekarang. Toh saya gak rugi apa-apa, justru saya harus nambang dulu nih sebanyak-banyaknya sekarang,” katanya sumringah, menutup pembicaraan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews