Pada saat Anda punya sejumlah dana yang cukup untuk sebuah rumah atau mungkin saja Anda akan dihadapkan dengan dua pilihan yang dirasa membingungkan. Dua hal tersebut adalah membeli rumah atau justru membangunnya sendiri? Nah, untuk mengantisipasi kebingungan tersebut Anda bisa membandingkan keuntungan dan kerugian diantara keduanya.
Keuntungan dan Kerugian Membeli atau Membangun Rumah
Keuntungan Beli Rumah Sudah Jadi
Keuntungan yang akan Anda terima ketika membeli rumah adalah lebih praktis. Anda tidak lagi memerlukan waktu yang lama untuk menunggu punya hunian sendiri. Selain itu, Anda juga tidak lagi kerepotan dengan segudang hal yang berhubungan dengan proses pembangunan rumah seperti; tenaga kerja, bahan baku, kontraktor serta pemborong.
Kerugian Beli Rumah Sudah Jadi
Selain keuntungan di atas, Anda pun akan merasakan beberapa kerugian ketika membeli sebuah rumah yang sudah jadi. Berikut adalah beberapa kerugian tersebut:
Tidak bisa menentukan desain
Tidak tahu jenis material yang digunakan
Menimbulkan banyak biaya baru ketika ingin merenovasi
Keuntungan Bangun Rumah
Membangun rumah sendiri memang akan membuat Anda merasa lebih puas sebab telah mendapat apa yang diinginkan. Bahkan Anda juga bisa membuat rumah idaman yang sesuai dengan keinginan. Bukan itu saja, biaya untuk pembangunan juga bisa Anda minimalisir sendiri.
Kerugian Bangun Rumah
Meskipun biaya dapat diminimalisir sedikit mungkin, namun Anda nantinya akan direpotkan dengan beberapa hal dibawah ini:
Pencarian lahan atau tanah untuk bangunan
Kesulitan dalam mencari pemborong dan kontraktor
Disibukkan dengan pemilihan bahan material
Dari perbandingan keuntungan dan kerugian antara membeli rumah dan membangun rumah sendiri, kini Anda tidak akan merasa bingung lagi dalam membuat keputusan. Anda bisa memilih yang paling sesuai dengan kondisi serta desain rumah idaman.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews