Cinta Laura yang Saya Kagumi

Cinta bukti hidup. Bahwa tidak semua pesohor hedonis, seperti kerap kita temui. Terutama yang dipertontonkan di media.

Senin, 24 Januari 2022 | 07:29 WIB
0
581
Cinta Laura yang Saya Kagumi
Cinta Laura (Foto: fimela.com)

Cara kita mengagumi seseorang, bisa datang dari beragam sudut  pandang.

Saya mengagumi Cinta Laura dari konsep dan sikap hidupnya!

Apa tujuan hidup manusia?

Setiap orang tentu punya jawaban atas pertanyaan itu. Quot capita tot sensus. Sebanyak kepala, sejumlah itu juga pendapat.

Tanpa bermaksud menafikan pendapat Anda, Pembaca. Mari berpaling pada tujuan hidup menurut filsuf Aristoteles. Tujuan manusia hidup adalah untuk berbuat baik dan melayani sesama.

Konsep tujuan hidup yang digagas Aristoteles, saya temukan pada diri Cinta Laura. Sebagai pesohor, yang memiliki uang dan harta, bisa saja ia hidup glamour. Tapi itu tidak dilakukannya.

Dalam satu talkshow. Peujar "becek, ojek" dengan logat medhok lidah bule yang terkenal itu membuat saya kagum. Ia mengenakan aksesori yang tidak mahal, namun pantas. Yakni produksi UMKM.

Dikenakannya, sebagai pesohor, menjadi "sesuatu banget". Orang yang melihat, tidak menyangka jika itu produksi Usaha Kecil dan Menengah. Bukan made in luar negeri. Apalagi buatan kota-kota fashion dunia. Misalnya, Paris, London, Madrid.

Tidak! Bukan aksesori seperti itu dikenakan Cinta.

Apa saja, ternyata pas saja dikenakan seorang pesohor. Dan yang paling saya sukai, adalah konsepnya mengenai hidup dan manusia.

"Untuk apa kita kenakan perhiasan seharga 30 juta. Jika mengenakan perhiasan 30 juta, berarti saya saja yang hidup. Sementara dengan uang itu, kita bisa bantu banyak orang."

Di tengah-tengah dunia dan zaman, yang kerap dipertontonkan artis dan pesohor, yang menomorsatukan harta dan aksesori. Bertemu Cinta Laura, kita merasa terwakili.

Ia bukan sosok pesohor hedonis. Dari kata Yunani, hēdonē. Hedonisme adalah sikap, atau pandangan yang mengutamakan kesenangan, kenikmatan, kepuasan (pleasure) dalam hidup. Tanpa peduli, empati, bahkan berbela rasa dengan orang lain.

Tujuan hidup manusia, menurut filsuf Aristoteles, adalah
untuk berbuat baik dan melayani sesama.

Cinta Laura paham betul hakikat dan tujuan hidup manusia.

Cinta bukti hidup. Bahwa tidak semua pesohor hedonis, seperti kerap kita temui. Terutama yang dipertontonkan di media.

Salute Cinta Laura!

(Masri Sareb Putra, M.A.)