Mulai Senin, 14 September 2020 orang tidak lucu kalau terus panggil-panggil namanya, Tam Tom Tam Tom. Kudu pakai julukan standar yang berlaku, His Excellency Suryopratomo.
Ketika itu tahun 1987. Ada pertandingan seru antara kesebelasan Percetakan Gramedia melawan Redaksi Kompas di lapangan Polsek Palmerah di Palmerah Barat. Salah satu supporter yang teriakannya nyaring di pinggir lapangan adalah suara Tommy. Tapi sepertinya menjadi langganan – seseru-serunya supporter berteriak, seperti biasa tim Redaksi nggak pernah menang lawan Percetakan.
Tommy, panggilan wartawan baru Suryopratomo yang masuk tahun pertama di Kompas pada 1987 itu, kompak datang bersama serombongan “si berat” teman seangkatan dan juga teman-teman akrabnya, James Luhulima dan Evie Fadjari dkk, ada Retno Bintarti, Nugroho F Yudho, Abah Agus Hermawan, Eko Warjono, Nani Irene Prastiyani. Biasanya ada juga, seniornya Chris Pudjiastuti, Diah Marsidi... sak bala-bala Redaksinya.
Coba lihat ekspresinya pada salah satu foto di atas: Tommy yang mengangkat tangannya itu. Betapa lepas berteriak, lantaran ia memang masih nobody di Palmerah. Belum dikenal tulisan sepak bolanya. Belum menjadi Redaktur Olahraga, belum Redaktur Ekonomi, belum Pemimpin Redaksi surat kabar terbesar di dunia berbahasa Indonesia di Palmerah.....Tommy tentu tidak akan lupa, saat-saat menjadi seseorang di Palmerah. Suasana egaliter di lantai III Gedung Kompas Gramedia di Palmerah Selatan, sebelum Kompas pindah ke pencakar langit Menara Kompas. Juga akan diingat, bagaimana setiap bulan puasa harus antri mengular saat buka puasa.
Juga, bagaimana suasana lantai III yang selalu meriah dan hingar bingar, lantaran lantai itu memang nyaris tanpa sekat dari ujung ke ujung. Baik Pemimpin Redaksi maupun awak Redakturnya di Meja Tengah, berada di ruangan sangat lebar nyaris tanpa sekat.
TD Asmadi, Luwi Iswara dan Suryopratomo (Foto: Dok. Kompas)Tetapi mulai Senin (14/09/2020) orang tidak lucu kalau terus panggil-panggil namanya, Tam Tom Tam Tom. Kudu pakai julukan standar yang berlaku, His Excellency Suryopratomo, setelah hari itu dilantik Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sebagai Duta Besar berkuasa penuh di Singapura.
Selamat bertugas, Your Excellency Suryopratomo....
Pakbo Iwak Kebo (16/09/2020)
Keterangan: Foto-foto Dokumentasi Kompas
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews