Jenis perlombaan online pun saat ini cukup banyak dan bervariasi. Bahkan ada yang menawarkan penghargaan motivasi untuk semua peserta.
Di era yang semuanya serba digital, teknologi tidak hanya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar secara daring dan eksplorasi pengetahuan, tetapi nyatanya teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mengukir segudang prestasi.
Biasanya untuk berkompetisi pada tingkat nasional membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit. Di era sekarang ini, teknologi membuat semuanya lebih mudah.
Kini, peserta tidak perlu repot bepergian lintas kota atau bahkan provinsi demi mengikuti kompetisi tingkat nasionalJenis perlombaan online pun saat ini cukup banyak dan bervariasi.
Bahkan ada yang menawarkan penghargaan motivasi untuk semua peserta.. Hanya dengan gawai misalnya, 116 anak dan remaja Indonesia ini mengikuti lomba yang digelar secara online, yakni Lomba Menyanyi Religi Nasional. Berskala nasional, lomba ini diikuti oleh anak dan remaja usia 4-15 tahun dari 49 kota dan kabupaten se-Indonesia ini.
Salah satu ketentuannya, peserta perlu berusaha membuat video terbaiknya untuk mendapatkan peringkat dan mengukir prestasi. Tak tanggung-tanggung ada beberapa peringkat yang ditawarkan oleh lomba ini, dan ke semua pesertanya mendapatkan medali sesuai peringkat masing-masing.
Jenis perlombaan online pun saat ini cukup banyak dan bervariasi. Bahkan ada yang menawarkan penghargaan motivasi untuk semua peserta. Sehingga, anak Indonesia tetap bisa mengasah bakat sekaligus mencetak prestasi tanpa harus menghabiskan waktu bepergian.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews