Sejatinya, emak-emak itu sedang belajar dari filosofi orang yang sedang angon bebek.
Ada stigma atau pandangan negatif kepada emak-emak kalau sedang naik motor. Karena ada anggapan kalau emak-emak naik motor ketika menyalakan sen kanan justru belok kiri atau sen kiri malah belok kanan.
Orang yang berada dibelakang emak-emak yang sedang naik motor dibuat was-was pada waktu lampu sen kiri atau kanan menyala. Karena harus menafsirkan atau menebak, kira-kira mau belok ke kanan atau ke kiri.
Terkadang harus menahan kesabaran atau mengalah. Kalau ditegur bisa-bisa malah lebih galak sekalipun salah.
Tentu tidak semua emak-emak ketika naik motor seperti itu yaitu menyalakan lampu sen kanan malah belok kiri atau sebaliknya. Banyak emak-emak yang sudah tahu arti menyalakan lampun sen kanan dan kiri.
Mengapa emak-emak menyalakan lampu sen kanan malah belok kiri dan sen kiri malah belok ke kanan?
Sejatinya, emak-emak itu sedang belajar dari filosofi orang yang sedang angon bebek.
Seperti kita ketahui, orang angon bebek kalau menggiring bebek menuju tempat pangonan atau sawah, waktu tangan kanan dinaikan ke atas dengan bilah bambu-maka bebek-bebek itu akan belok ke kiri atau sebaliknya.
Dan kalau tidak ingin dibelokan atau jalan lurus tentu tidak usah menaikkan tangan dengan sebilah bambu. Begitulah kode-kode orang yang sedang angon bebek dalam memberi perintah.
Itulah jawabannya mengapa emak-emak menyalakan lampun sen kanan malah belok kiri atau sebaliknya.
Jangan marah atau tersinggung yaa,apalagi sensi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews