Sedih sekali Sabtu kemarin tak bisa takziyah dan mengantar ke makam. Di saat sama ada family yang juga wafat di Majalaya. Berangkat dan pulang terhambat kemacetan luar biasa.
Kalau ditanya siapa yang paling berjasa membesarkan radio PRFM 107.5 kang Wan Abbas orangnya.
Dua periode menjadi dirut, PRFM menjadi media perekat warga, dan menjadi radio news terbaik di Bandung Raya maupun Jabar.
Menjadi perekat, karena masyarakat terhubung satu sama lain. Ada yang kehilangan anggota keluarga, PRFM menyiarkannya. Tak lama kemudian ada warga yang menemukan.
Ada yang bertanya tentang kelancaran atau hambatan lalu lintas. Ada yang bertanya bagaimana mengurus administrasi kependudukan, pajak, dan sejimbun urusan publik lainya.
PRFM adalah radio dengan social impact kuat.
Kang Wan Abbas ada di belakang semua kebaikan itu. Saya bilang begitu.
Kang Abbas dengan rendah hati mengatakan :"Ah...Paribasa!"
"Paribasa" adalah istilah Sunda yang sering spontan terucap dari senior saya ini.
Sedih sekali Sabtu kemarin tak bisa takziyah dan mengantar ke makam. Di saat sama ada family yang juga wafat di Majalaya. Berangkat dan pulang terhambat kemacetan luar biasa.
Selamat beristirahat kang Wan Abbas. Semua kebaikan dan kemudahan yang dinikmati warga Bandung, Jabar dan nasional adalah amal jariyah kang Abbas. Semoga Allah membalas semua kebaikan kang Wan Abbas.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews