Jangan Menyakiti Binatang

Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang hingga ke level kehidupan yang paling mikro semacam ini: tidak mengencingi lobang yang boleh jadi menjadi rumah tinggal serangga.

Rabu, 3 November 2021 | 10:13 WIB
0
185
Jangan Menyakiti Binatang
Ilustrasi orang kencing (Foto: techno.id)

Dalam sebuah hadis yang berasal dari Abdullah ibn Sarjis dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, disebutkan demikian: Kanjeng Nabi melarang untuk kencing pada sebuah lobang (entah yang ada di tanah, tembok, atau yang lain).

Teman-teman yang pernah belajar fiqh dalam bab istinja' (cebok), pasti akan menjumpai keterangan seperti ini. Di sana ada yang disebut sebagai "adab qada' al-hajah", etiket atau tata-cara buang air besar.

Kenapa Nabi melarang kencing atau buang hajat di sebuah lobang? Jawabannya sederhana: Agar kita tidak menyakiti makhluk Tuhan yang biasanya tinggal di tempat-tempat semacam itu.

Semut atau serangga biasanya cenderung menjadikan lobang-lobang di di tanah atau di tembok sebagai rumah tinggal mereka. Kita tidak boleh mengganggu sesama makhluk Tuhan dengan cara mengencingi mereka.

Ajaran sederhana ini, menurut saya, bisa ditarik ke konteks kehidupan yang lebih luas, tidak saja dalam soal kencing saja. Pesan Kanjeng Nabi yang penting dalam hadis itu ialah: Jangan menyakiti binatang, apalagi manusia.

Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang hingga ke level kehidupan yang paling mikro semacam ini: tidak mengencingi lobang yang boleh jadi menjadi rumah tinggal serangga atau makhluk-makhluk "kecil" lainnya.

Selamat bermalam minggu di "lobang" (maksudnya rumah) kalian masing-masing.

***