Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas dan konsentrasi belajar siswa di berbagai daerah. Sejak diperluas sebagai bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia jangka panjang, program ini semakin menjadi fondasi penting bagi upaya menciptakan generasi muda yang sehat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan cakupan yang semakin meluas, implementasi yang terus diperbaiki, serta pemantauan berkala di berbagai satuan pendidikan, MBG kini dipandang sebagai salah satu intervensi paling strategis untuk memperkecil kesenjangan kualitas pendidikan antardaerah sekaligus memastikan akses gizi yang lebih merata bagi seluruh peserta didik.
Penyediaan makanan bergizi di lingkungan sekolah bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar anak, tetapi juga berkaitan erat dengan performa akademik. Ketika siswa memperoleh asupan gizi yang tepat di pagi hari, tubuh memiliki energi yang lebih stabil dan otak mampu berfungsi secara optimal. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan mereka dalam menyerap pelajaran, mempertahankan fokus selama sesi belajar, serta menunjukkan prestasi yang lebih baik. Anak-anak terlihat lebih antusias mengikuti kegiatan belajar, tidak mudah mengantuk, dan menunjukkan daya pikir yang lebih tajam dari sebelumnya.
Perbaikan pola belajar ini tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi merupakan hasil langsung dari terpenuhinya zat gizi penting yang dibutuhkan anak-anak usia sekolah. Karbohidrat kompleks memberikan energi berkelanjutan, protein membantu proses tumbuh kembang dan fungsi kognitif, vitamin dan mineral menjaga metabolisme tubuh, sementara serat membantu sistem pencernaan agar bekerja lebih baik. Ketika komponen ini hadir dalam porsi makanan yang seimbang, tubuh siswa mampu mencapai kondisi ideal untuk belajar.
Studi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menampilkan hasil senada. Program MBG meningkatkan fokus belajar dan kemampuan kognitif siswa di kota‑kota, seperti Bogor dan Papua, khususnya bagi siswa yang sebelumnya tidak sarapan. Dewan Pakar Badan Gizi Nasional (BGN), Ikeu Tanziha mengatakan hasil penelitian di Aceh menunjukkan bahwa siswa yang mendapat MBG terjadi peningkatan konsentrasi. Hal ini tentu saja menggembirakan, karena akan mendukung pada capaian pendidikan yang lebih baik dan meningkatkan motivasi anak untuk terus belajar.
Asisten Deputi Bidang Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo mengatakan program MBG merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kecerdasan bangsa melalui pemenuhan gizi seimbang bagi generasi muda. Menurutnya, kualitas makanan MBG telah sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan BGN untuk mencukupi kebutuhan kalori, protein, karbohidrat, dan serat siswa.
Selain meningkatkan konsentrasi, program ini juga menekan berbagai kendala belajar yang diakibatkan kekurangan gizi. Sebelum MBG diperluas, tidak sedikit siswa yang datang ke sekolah tanpa sarapan memadai, sehingga mereka kerap merasa lemas, sulit fokus, atau mengalami sakit kepala yang mengganggu pembelajaran. Fenomena ini terutama banyak terjadi di wilayah-wilayah dengan tingkat kerawanan pangan dan akses ekonomi terbatas. Dengan kehadiran MBG, kondisi tersebut perlahan teratasi. Siswa yang tadinya kesulitan mengikuti pelajaran kini mampu bertahan dengan baik selama jam sekolah, memperlihatkan tingkat pemahaman yang meningkat, dan berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan akademik maupun nonakademik.
Dampak positif MBG tidak hanya terasa pada proses belajar di dalam kelas, tetapi juga pada perilaku anak secara umum. Banyak sekolah melaporkan bahwa siswa menjadi lebih tenang, lebih mudah diarahkan, dan lebih jarang menunjukkan perilaku agresif ketika kebutuhan gizi mereka terpenuhi. Hal ini selaras dengan berbagai penelitian yang menunjukkan keterkaitan antara asupan makanan bergizi dengan stabilitas emosi dan perkembangan mental anak. Ketika tubuh tidak kekurangan energi, anak lebih mudah mengontrol diri, memahami instruksi, dan berinteraksi secara positif dengan teman sebaya maupun guru. Lingkungan belajar pun menjadi lebih kondusif bagi semua pihak.
Untuk memastikan program ini berjalan efektif, sistem pengawasan dan evaluasi terus diperkuat. Dalam rangka memastikan program Asta Cita Presiden RI, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kepulauan Riau melakukan pemantauan pelaksanaan MBG. BPMP bersama dengan Pengawas mengumpulkan data melalui instrumen yang dirancang untuk melihat ketercapaian beberapa indikator yang berkaitan dengan pembelajaran dan karakter murid.
Menurut Ketua Tim Percepatan Program Prioritas MBG BPMP Provinsi Kepulauan Riau, Anggi Heru, pemantauan ini dilakukan untuk mengukur dampak sementara manfaat MBG terhadap pembelajaran dan penguatan karater murid. Menurut Anggi, MBG terbukti secara signifikan mampu meningkatkan konsentrasi belajar murid, serta terbukti dapat meningkatkan motivasi kehadiran dan belajar murid.
Ke depan, konsistensi pelaksanaan program akan menjadi kunci keberlanjutan dampaknya. Ketika MBG terus berjalan dengan kualitas yang terjaga, anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung pendidikan dan kesehatan secara bersamaan. Mereka tidak hanya datang ke sekolah untuk belajar, tetapi juga memperoleh dukungan nutrisi yang memastikan kemampuan terbaik mereka dapat muncul. Kombinasi antara gizi yang baik dan pendidikan yang berkualitas akan menjadi modal penting bagi Indonesia untuk mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat regional dan global.
*) Penulis adalah Content Writer di Galaswara Digital Bureau
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews