TIMIKA – Pemerintah Distrik Wania, Kabupaten Mimika, mengambil langkah strategis untuk memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) di wilayahnya tepat sasaran. Langkah ini dilakukan dengan menyiapkan operator di setiap kelurahan dan kampung untuk memperbaiki data masyarakat dalam Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) milik Kementerian Sosial (Kemensos).
Kebijakan tersebut diambil menyusul ditemukannya banyak ketidaksesuaian antara data Kemensos dengan kondisi nyata di lapangan. Ketidakakuratan ini berdampak pada penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran, di mana sejumlah warga yang seharusnya menerima bantuan justru tidak terdaftar, sementara yang tidak memenuhi kriteria malah tercatat sebagai penerima.
Kepala Distrik Wania, Merlyn Temorubun, S.STP, mengungkapkan bahwa permasalahan data ini menjadi keluhan serius dari para lurah dan kepala kampung. “Dalam pertemuan bersama lurah dan kepala kampung, mereka mengeluhkan data dari Kemensos yang tidak sesuai. Karena itu, masing-masing kampung dan kelurahan akan menyiapkan operator agar bisa mengakses langsung SIKS-NG,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Merlyn menjelaskan, selama ini aparat pemerintahan di tingkat kelurahan dan kampung merasa diabaikan karena tidak memiliki akses atau kontrol terhadap data penerima bansos, padahal mereka adalah pihak yang paling mengetahui kondisi warganya. “Lurah dan kepala kampung merasa diabaikan. Mereka tidak punya akses atau kontrol terhadap data, padahal mereka yang paling tahu kondisi warganya,” jelasnya.
Operator yang nantinya ditunjuk akan bertugas menginput ulang data masyarakat berdasarkan verifikasi langsung di lapangan. Data yang sudah diperbarui kemudian akan diverifikasi dan disahkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Mimika, sehingga proses penyaluran bansos dapat berjalan lebih efektif dan adil.
Merlyn menargetkan, proses pembaruan data di seluruh kelurahan dan kampung di Distrik Wania dapat rampung dalam waktu tiga bulan. “Kami harapkan dalam tiga bulan ke depan, data masyarakat di seluruh kelurahan dan kampung sudah diperbarui sesuai usulan masing-masing wilayah,” tutupnya.
Langkah ini mencerminkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan Kemensos untuk memastikan bantuan sosial benar-benar diterima oleh masyarakat yang berhak. Dengan pembaruan data berbasis verifikasi lapangan, diharapkan program bansos dapat berjalan lebih transparan, akurat, dan memberi dampak signifikan terhadap kesejahteraan warga Papua, khususnya di Distrik Wania.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews