Kebohongan tidak akan membawa kebaikan sedikitpun, ia tidak akan mendatangkan keberkahan ke dalam hidup.
Para pendukung Rizieq Shihab ini berpikirnya terbalik. Yang melontarkan tuduhan itu adalah Rizieq, tapi kok kenapa Menlu yang diminta membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar?
Rizieq menuduh Menlu memobilisasi seluruh staf untuk memenangkan Jokowi dan mengancam akan memecat mereka yang tidak ikut perintah. Videonya disebarkan ke seluruh dunia [1].
Ketika dibantah oleh Dubes RI di Arab Saudi bahwa ini adalah fitnah [2][3][4]. Mereka bilang, Menlu harus membuktikan bahwa tuduhan tsb tidak benar. Sepanjang tidak ada bukti, maka pengikut Rizieq percaya bahwa yang dituduhkan Rizieq adalah benar.
Waduh, bahaya ini kalau cara berpikirnya terbalik seperti ini. Yang harus menghadirkan bukti itu adalah Rizieq, bukan Menlu. Kalau Rizieq tidak bisa menghadirkan bukti, maka semua tuduhannya dalam video tersebut adalah fitnah.
Kalau yang begini dibiarkan, setiap orang akan bebas melemparkan tuduhan tanpa ada bukti. Tidak mengherankan kalau fitnah bebas berterbaran di mana-mana karena orang bisa asal ngomong tanpa ada bukti.
Belum selesai kasus fitnah kepada Menlu, Rizieq kembali berbuat ulah, ia menuduh Prof. Yusril Ihza Mahendra berbohong.
Dalam sebuah wawancara dengan Medcom.id, Yusril menyampaikan bahwa ia menelepon Habib Rizieq, membicarakan tentang cawapres. Kata Yusril, “Habib Rizieq bilang sama saya, ‘sengaja kita harus pasang ulama, Prabowo itu Islamnya ga jelas’, gitu kata Habib Rizieq. Kan saya bisa telpon2an sama Habib Rizieq. Jadi ini gimana Bib, kok yang dipilih malah pedagang?” [5].
Rizieq kemudian membuat video bantahan, dan mengatakan bahwa terakhir kali ia melakukan komunikasi dengan Yusril dua tahun yang lalu dan tidak ada hubungannya dengan pencapresan. Ia menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Yusril adalah sebuah KEBOHONGAN [6].
Pendukung Rizieq pun merasa lega, dan menyebarkan ke seantero dunia bahwa Yusril telah berbohong. Cacian dan makian pun menghujani Yusril.
Dalam kondisi ini, nalar yang benar (bukan nalar terbalik) adalah Yusril harus menghadirkan bukti bahwa Rizieq memang berkata bahwa Prabowo Islamnya tidak jelas. Maka Yusril pun mengunggah chat WA antara beliau dan Rizieq, tertanggal 18 September 2018 di akun resmi IG Yusril, @yusrilihzamhd [7].
Ini kutipan isi chat Rizieq kepada Yusril:
“Dukungan ijtima utk PS (Prabowo Subianto) harus berdampingan Cawapres Ulama, justru krn kita tahu PS lemah ttg Islam & lingkarannya pun masih banyak yg “Islamphobia”. Apalagi PS sdh terjebak dg SBY yg sdg propaganda melawan Politik Islam yg disebutnya sbg “Politik Integritas” beraroma SARA, dan ini juga salah satu sebab kandasnya Cawapres Ulama.”
Kemudian Yusril menuliskan dalam caption IG-nya:
“Perhatikan tanggal dan jam komunikasi via WA antara Yusril dan Habib Rizieq. Komunikasi bulan September 2018 itu belum dua tahun, lho. Nyata dalam video itu Habieb Rizieq BERBOHONG. Yusril dan Habib tidak pernah komunikasi membahas Prabowo seperti dikatakan Habib Rizieq juga BOHONG.
Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah. Pembicaraan telepon Yusril dan Rizieq tidak ada rekamannya, tetapi komunikasi via WA di atas telah cukup menujukkan bahwa Habib Rizieq yang menuding Yusril berbohong, ternyata dirinya adalah Si RAJA BOHONG yang sesungguhnya” [8][9].
Baru beberapa hari yang lalu kita disuguhkan oleh aksi saling tuding di pengadilan antara dua ratu bohong, Ratna Sarumpaet vs. Nanik S. Deyang. Para Ratu masih bertengkar, sekarang muncul Raja Bohong.
Yusril ahli hukum, dan ia paham ancaman hukuman pidana bagi seseorang yang membuat chat palsu. Karenanya resikonya terlalu besar jika ia memalsukan sebuah chat dan menyebarkannya ke publik. Dan sampai hari ini, tidak ada bantahan dari Rizieq.
Proses nalar yang dilakukan Yusril adalah proses yang tepat. Ia menuduh Rizieq berbohong dengan disertai bukti-buktinya. Bertolak belakang dengan Rizieq yang menuduh Menlu, tapi tidak mampu menghadirkan bukti.
Namun bagi yang sudah tertutup nalarnya, mereka justeru mengecam Yusril dengan segala caci-maki. Bagi mereka Rizieq-lah yang benar, dan mereka yang menghina Rizieq adalah orang kafir dan munafiq (silahkan baca komentar-komentar netizen di video yang diposting Rizieq [6]).
Tentulah, mereka akan membela Rizieq mati-matian, karena mempercayai “chat” antara Rizieq dan Yusril, sama saja dengan mempermalukan diri mereka sendiri, mengumbar kebodohan diri sendiri. Imam besar yang mereka puja, justeru mengakui bahwa “Prabowo Islamnya lemah dan lingkarannya masih banyak yang Islamphobia”. Ini akan membongkar kebohongan yang selama ini ditutup-tutupi tentang Prabowo.
Saya benar-benar prihatin dengan kondisi masyarakat kita. Rizieq ini sudah jelas-jelas sering berbohong, sering menebarkan fitnah dan kebencian, tapi tetap dipercaya. Bukan hanya dipercaya, tapi dijadikan imam besar mereka. Bagaimana bangsa ini akan maju, kalau masyarakatnya bisa dibodohi secara vulgar dan berjamaah.
Seharusnya kita belajar dari kasus Ratna Sarumpaet. Ketika foto wajah lebamnya beredar ke publik, masyarakat yang termakan hoax, berlomba-lomba menyebarkan foto tersebut disertai caci-maki kepada Jokowi. Ketika Polisi mulai memperoleh bukti-bukti bahwa Ratna mengunjungi klinik kecantikan untuk operasi plastik, masyarakat yang terhasut tetap tidak percaya. Mereka mentertawakan tuduhan operasi plastik, sambil mengejek, “Sudah nenek-nenek, kok dituduh operasi plastik, mikiiiir!” Caci-maki dan hinaan pun terus mengalir ke Jokowi.
Rizal Ramli ikut mengecam ketika penganiayaan disebut operasi plastik:
“Jadi jangan sadis begitu, belokkan sebagai ini hasil operasi plastik. Kalau operasi plastik kan, di sininya benjut. Kalau operasi plastik kiri-kanan dong, harus simetris. Iya ga, estetika kan? Dan yang kedua kalau ada dokter plastik hasil operasinya kaya gitu, bangkrut pasti kagak ada klien-nya lagi” [10].
Penyanyi terkenal Tompi yang juga berprofesi sebagai dokter bedah plastik, angkat bicara, dan mengungkapkan bahwa bengkak pada muka Ratna adalah bekas operasi, bukan penganiayaan [11]. Namun pernyataan tompi ini justeru di-olok-olok oleh Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Fadli Zon menggelari Tompi sebagai “dokter produk revolusi mental”.
“Luar biasa. Siapa dokter bedah yang gagal mengoperasi ibu Ratna itu ya? Anda pasti punya jaringan dokter yang mengetahui operasi plastik yang gagal itu?” tulis Fahri Hamzah. Warga net pun beramai-ramai mem-bully Tompi.
Tompi mengingatkan Fahri Hamzah untuk ingat Tuhan, jangan hanya ingat Pilpres saja, dan mengajak Fahri dan isterinya yang juga dokter bedah, untuk memeriksa Ratna bersama-sama. Namun Fahri tak menggubris ajakan Tompi, nalarnya sudah gelap, ia terus menyudutkan Tompi.
“Sebagai dokter bedah plastik, pasti Anda pernah menjahit luka orang yang kena musibah atau kecelakaan. Pasti Anda tahu bedanya dengan yang datang untuk mempercantik wajahnya. Pasti bukan perempuan berumur 70 tahun bukan? Buat apa?” ujar Fahri.
Puteri Amien Rais, Hanum Rais, yang notabene adalah seorang dokter pun terbawa hilang nalarnya. Sambil menangis ia menggandeng Ratna Sarumpaet dan berkata ke kamera,
“Pada saat ini saya bersama Bunda Ratna Sarumpaet. Saya bisa merasakan. Beliau buat saya adalah Cut Nyak Dien masa kini, Kartini masa kini”[12].
Sebagai seorang dokter, Hanum kemudian mengkonfirmasi bahwa luka ratna adalah hasil penganiayaan, bukan operasi plastik.
“Saya juga dokter. Saya melihat, meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Saya bisa membedakan mana gurat pasca operasi dan pasca dihujani tendangan dan pukulan. Hinalah mereka yang menganggap sebagai berita bohong. Karena mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran”[13].
Begitulah dahsyatnya sebuah kebencian yang bisa mematikan nalar. Bahkan seorang dokter pun yang sudah melihat, meraba dan memeriksa, mendadak buta dan tidak bisa menggunakan nalar dan profesionalismenya.
Kita begitu yakin bahwa Ratna adalah korban penganiayaan walaupun berbagai fakta telah disajikan ke hadapan kita. Hati kita tak kuasa untuk menerima kebenaran, sampai akhirnya Ratna memberikan pengakuannya bahwa semua ini hanya bohong belaka. Tak terbayang apa yang akan terjadi, jika Ratna tak mengaku. Nalar kita akan terus dipaksa untuk meyakini kebohongan, dan kebencian akan terus kita tumpahkan kepada Jokowi.
Sampai kapan kita mau menutup nalar kita? Sampai kapan kewarasan kita mau terus dibodohi oleh orang macam Rizieq dan sejenisnya?
Mari kita luangkan waktu sejenak untuk berdiam diri dan merenung. Mereka yang biasa bertahajud, bisa melakukannya selepas tahajud. Mari kita berefleksi, membuka hati dan pikiran kita. Bertanya ke dalam diri kita dengan jujur. Jangan-jangan apa yang kita yakini selama ini adalah salah.
Jika sudah dilakukan, mari kita memohon kepada Allah agar ditunjukkan kebenaran. Dan kita sama-sama berdoa agar mereka yang berbohong dihukum seberat-beratnya setimpal dengan perbuatan dan kerusakan yang telah diperbuatnya. Hukum ditegakkan dengan seadil-adilnya. Amien Ya robbal’alamien.
Akhir-akhir ini, saya jadi suka menulis status dan artikel, bukan apa-apa, tapi saya terpanggil untuk mengajak masyarakat agar kembali menggunakan nalarnya, agar kita semua bisa kembali berpikir jernih, dan kembali menjadi manusia yang waras supaya kita bisa bersama-sama maju, bersinergi membangun negeri. Jangan sampai negara ini dibuat kacau oleh seorang tukang fitnah.
Saya sudah sangat kritikal kepada FPI jauh sebelum Pilpres 2014, jauh sebelum saya menerbitkan buku Maryam Menggugat (2013). Tapi saat itu Rizieq tidak bisa berbuat banyak, aksi sewenang-wenangnya bisa diredam. Namun sekarang, ia diberi panggung, dan dijadikan imam besar. Kalau tukang fitnah diberi panggung, tak mengherankan kalau masyarakat menjadi terpecah-belah.
Saya tahu perjuangan ini tidak mudah. Tapi saya tidak akan pernah berhenti untuk menulis dan berbicara jujur. Saya senantiasa yakin, jika kita jujur kita akan selamat. Allah akan melindungi kita. Sebaliknya mereka yang berbohong, mereka tidak akan selamat.
Kebohongan tidak akan membawa kebaikan sedikitpun, ia tidak akan mendatangkan keberkahan ke dalam hidup.
Wallahu’alam.
Maulana M. Syuhada
REFERENSI
[1] Video Penyebaran Fitnah oleh HRS
Pemilu Jujur dan Adil - Habib Rizieq Syihab Riyadh KSA (Youtube, 29 Mar 2019)
https://youtu.be/xFxAXurQnII
[2] Dubes RI untuk Saudi: Habib Rizieq Tebar Fitnah di Kota Suci! (Detik, 1 Apr 2019)
https://news.detik.com/berita/d-4493146/dubes-ri-untuk-saudi-habib-rizieq-tebar-fitnah-di-kota-suci
[3] Tepis Habib Rizieq, KJRI Jeddah Tegaskan Menlu Tak Ajak Menangkan Jokowi (Detik, 1 Apr 2019)
https://news.detik.com/berita/d-4492922/tepis-habib-rizieq-kjri-jeddah-tegaskan-menlu-tak-ajak-menangkan-jokowi?_ga=2.226754392.415588646.1554171645-1028140743.1552225359
[4] Surat Resmi KJRI Jeddah, Tanggapan KJRI Jeddah atas video Habib Rizieq Syihab (1 Apr 2019)
https://www.facebook.com/KJRIJEDDAH/photos/pcb.1040690779461632/1040690626128314/?type=3&theater
[5] Yusril Blakblakan Soal Jokowi dan Prabowo (Youtube, Medcom.id, 14 Feb 2019)
https://youtu.be/TcIAUemqqSY
[6] Yusril berkata Prabowo islamnya tidak jelas, Ini penjelasan Habib Rizieq Syihab (Youtube, 1 Apr 2019)
https://youtu.be/RAtSkSZvleE
[7] Instagram Prof. Yusril Ihza Mahendra
https://www.instagram.com/yusrilihzamhd/
[8] Yusril Sebut Habib Rizieq si RAJA BOHONG, Bongkar Chat WhatsApp (WA) dari Polemik Keislaman Prabowo (Surya.co.id, 4 Apr 2019)
http://surabaya.tribunnews.com/2019/04/04/yusril-sebut-habib-rizieq-si-raja-bohong-bongkar-chat-whatsapp-wa-dari-polemik-keislaman-prabowo
[9] Yusril Ungkap Transkrip Lengkap 'Habib Rizieq Ragukan Keislaman Prabowo' (Detiknews, 3 Apr 2019)
https://news.detik.com/berita/d-4495625/yusril-ungkap-transkrip-lengkap-habib-rizieq-ragukan-keislaman-prabowo
[10] Rizal Ramli soal Ratna: Kalau Hasil Oplas Gitu, Bangkrut Tuh RS (Youtube, Detiknews, 3 Okt 2018)
https://youtu.be/5RL7m4kMTRY
[11] Tompi sebut bengkak wajah Ratna Sarumpaet bekas operasi (Antara, 3 Oktober 2018)
https://www.antaranews.com/berita/754249/tompi-sebut-bengkak-wajah-ratna-sarumpaet-bekas-operasi
[12] Sambil Menahan Tangis, Hanum Rais Sebut Ratna Sarumpaet Cut Nyak Dien Masa Kini (Youtube, TribunNews, 2 Okt 2018)
https://youtu.be/Z_FCsnABs7o
[13] HANUM RAIS DITEGUR KERRASS GOENAWAN MUHAMMAD SOAL RATNA SARUMPAET;BAWA2 PROFESI DOKTER;BOHONG;HOAKS (Youtube, Inspirasi News, 5 Okt 2018)
https://youtu.be/2pbUGnouYUM
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews