Dalam beberapa kesempatan, baik Prabowo maupun Sandiaga Uno beserta para pendukungnya kerap kali menuduh pemerintahan saat ini tidak pro terhadap rakyat. Mulai dari isu harga bahan pokok naik, harga sembako meningkat, hutang yang terlalu besar terus diangkat untuk menciptakan opini bahwa kebijakan Jokowi memberatkan rakyat.
Bahkan, dalam debat perdana pun, Sandiaga dan Prabowo membawa studi kasus rakyat kecil yang dipersekusi untuk menunjukkan aparat di bawah kepemimpinan Jokowi tidak menjamin hak rakyat kecil.
Meskipun upaya mempengaruhi persepi publik tersebut kerap dimainkan oleh Prabowo-Sandi, nyatanya Jokowi mampu mematahkannya dengan kinerja nyata yang dilakukan. Salah satunya terkait kebijakan Jokowi dalam penyediaan listrik kepada masyarakat di Garut.
Pada pertengahan Januari, Jokowi meresmikan sambungan listrik gratis kepada 30.937 rumah tangga pra sejahtera di Garut, Jawa Barat. Adapun sambungan listrik gratis tersebut diberikan dengan kapasitas daya mencapai 450 VA yang dapat dimanfaatkan untuk penggunaan TV, rice cooker, dan lampu.
Peresmian sambungan listrik tersebut merupakan bagian dari program ‘BUMN Hadir Untuk Negeri : Sambung Listrik Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu’ di sekitar Jawa Barat bagian Selatan dan Banten. Sebelumnya, tercatat sekitar 200 ribu rumah di wilayah Jawa Barat yang masih belum memiliki sambungan listrik secara mandiri.
Dengan adanya program tersebut, pada akhir 2018, sekitar 100 ribu rumah sudah difasilitasi dengan sambungan listrik gratis tersebut. Melalui pemasangan sambungan listrik mandiri, Jokowi mengharapkan masyarakat sekitar dapat mengoptimalkan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan.
Target tersebut tentu dapat dicapai apabila pemerintah saling bersinergi dengan optimal dalam menjalankannya. Setidaknya, dalam program tersebut, 34 BUMN turut berpartisipasi dalam menyediakan sambungan listrik gratis. Adapun BUMN tersebut antara lain Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo.
Selain itu, ada pula Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.
Melihat keseriusan pemerintah dalam menjalankan program tersebut secara sinergis sedikit banyak menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil. Kebijakan tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah hadir bukan sebagai penambah beban rakyat melainkan sebagai sosok yang mengayomi setiap masyarakat.
Secara tak langsung, program Jokowi ini juga menjadi pertanda bahwa persepsi busuk yang diciptakan oleh Prabowo Sandi dan tim hanyalah sekedar fiksi dan karangan belaka. Nyatanya, Presiden Jokowi mampu menunjukkan bahwa programnya tidak bertujuan untuk membebani rakyat melainkan memberikan kesejahteraan kepada rakyat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews