Lalu kini beberapa warga Indonesia mau membela para penjahat ini dengan memulangkan mereka seolah mereka adalah para pejuang dan pahlawan?
"Setiap teroris di wilayah yang dikendalikan oleh negara Suriah akan tunduk pada hukum Suriah dan hukum Suriah mengenai terorisme," kata Bashar Assad, Presiden Suriah
Seandainya saya adalah Presiden Assad maka saya akan minta izin pada Presiden Jokowi untuk mendatangkan Mardani Ali Sera dan semua yang MEMBELA para kombatan ISIS asal Indonesia ke Suriah. Di Suriah mereka akan saya setrum kepalanya sampai mereka waras kembali.
Apakah Mardani Ali Sera cs berusaha untuk membela para TERORIS PENJAHAT PERANG ASING yang selama ini memerangi pemerintahan Suriah yang sah?
Mereka datang ke negara Suriah lalu berkomplot dengan para pemberontak dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Apakah Mardani Ali Sera cs itu tidak paham bahwa hukum dari membangkang pada ulil amrinya adalah diperangi. Apalagi ini adalah warga negara asing yang membantu memerangi pemerintah Suriah yang sah.
Untuk itu mereka membunuhi warga Suriah, merampok harta warga, memerkosa anak-anak wanita Suriah, dan mau menjajah negara Suriah. Mereka selama ini telah meluluhlantakkan negara Suriah dengan berbagai kejahatan yang mereka lakukan. mereka datang dari Indonesia adalah untuk bergabung dengan para teroris ISIS yang melakukan kejahatan-kejahatan yang sangat kejam dan sama sekali tidak berprikemanusian.
Mereka itu ke Suriah untuk menjadi teroris untuk merampok dan menjajah negara Suriah. Mereka sama sekali tidak peduli dengan HAM dari para warga Suriah. Lantas mengapa tiba-tiba mereka mau dilindungi dengan HAM ala Indonesia dengan melupakan kejahatan yang mereka lakukan pada warga Suriah yang mereka perangi dan bunuh selama ini? Apakah mereka ini menganggap semua kejahatan mereka itu bukanlah hal yang serius dan patut mendapat hukuman?
Apakah mereka menganggap Pemerintah Suriah tidak ada dan dengan seenaknya mau memulangkan para penjahat kombatan ISIS tersebut. Anda anggap apa kami ini?
Pura-pura lupakah Mardani Ali Sera cs bahwa para kombatan ISIS itu datang ke negara Suriah yang merdeka dengan tujuan merampas dan merampok negara yang semula aman, tentram, dan makmur itu untuk mereka kuasai dan jajah?
Mereka datang ke Suriah untuk memerangi Pemerintah dan rakyat Suriah yang sah dan membunuhi warga Suriah. Lalu kini beberapa warga Indonesia mau membela para penjahat ini dengan memulangkan mereka seolah mereka adalah para pejuang dan pahlawan?
Baca Juga: Sesat Pikir Menganggap Menolak Eks ISIS Itu Islamfobia?
Apakah beberapa warga negara Indonesia yang membela para penjahat teroris ini tidak paham soal hukum internasional? Bukankah semestinya orang yang melakukan kejahatan justru DITUNTUT untuk mempertanggungjawabkan perbuatan jahatnya di negara di mana ia melakukan kejahatan? Ini kok malah minta dipulangkan dan diperlakukan seperti pahlawan aja. Sebetulnya Mardani Ali Sera cs ini termasuk komplotan teroris ISIS atau bagaimana sih?
Kalau mau membebaskan para kombatan ISIS tersebut, datanglah sendiri ke Suriah dan sampaikan niat kalian tersebut pada warga Suriah yang selama ini menjadi korban kejahatan perang dan terorisme mereka. Tapi kalau kalian tidak bisa pulang karena disandera oleh warga Suriah yang marah pada niat jahat kalian itu adalah resiko yang harus kalian tanggung sendiri. Banyak anak-anak Suriah yang jadi korban pemerkosaan dan penyiksaan para kombatan ISIS tersebut.
Saya tunggu kedatangan kalian ke Suriah…
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews