Buat PSI, kalian anak muda yang bernyali, tidak ada ukuran usia dalam menegakkan kebenaran, biar dikata tua kalau menyimpang, hajar saja sampai pingsan. Karena DKI butuh PSI agar bisa dibenahi.
Melempem, bahasa jawa yang artinya masuk angin. Masih melekat diingatan kita bagaimana SP (Surya Paloh) pada setiap kampanye menyerukan cinta Indonesia. Salah satu orator Indonesia ini begitu menggebunya kalau bicara tentang Jokowi, dia juga salah satu pendongkrak suara Jokowi, sekaligus Nasdem juga salah satu gerbong yang beruntung ditarik karena kekuatan nama Jokowi.
Jujur, Jokowi saat ini adalah super brand yang dilekatkan kepada apa saja akan membuat citra luar biasa, SP sangat paham itu, buatnya tidak ada mie Aceh tanpa aroma bumbu yang bisa menguatkan rasa.
Usahanya harus diapresiasi, tapi manuvernya harus diawasi. Sejak dalam acara sekolah kebangsaan dia menyebut Jokowi kader Nasdem, saya melihat manuvernya kebablasan, bisa membuat mbok senyum kecut. Kelanjutan akrobatnya saat dia makan siang bersama Anies dan memberi sinyal akan mendukung Anies nyapres, walau menorehkan nilai 5, lontaran itu tetap bercabang kemana-mana.
Ini politik, kita tau, tapi kalau baru selesai makan siang langsung SENDAWA itu kurang sopan kesannya, apalagi aroma yang dikeluarkan bau amis, menyangkut Anies. Ibarat tebaran aroma busuk, mencium aroma Anies itu memualkan.
Nah, kalau sekarang Nasdem mulai terbiasa dengan bau tak sedap itu, cuma ada dua yang bisa Sedang terjadi, hidungnya lagi pilek, sehingga penciumannya terganggu, atau sudah tidak sensitif mencium bau, sehingga mereka sulit membedakan antara bau busuk kelakuan dan wanginya tindakan.
Ah, politik memang kadang menebar bau tengik, tapi dalam hatinya, prek amat, yang penting kursi di Senayan sudah ditangan, sekarang matanya jadi rabun ayam antara melihat kebaikan dan keculasan sudah menjadi kebiasaan. Jadi harus maklum again, kita kembali akan melihat mana negarawan, mana yang suka nyebrang jalan.
Buat PSI, kalian anak muda yang bergas dan bernyali, tidak ada ukuran usia dalam menegakkan kebenaran, biar dikata tua kalau menyimpang, hajar saja sampai pingsan. Karena DKI butuh PSI agar bisa dibenahi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews