Jakarta - Pemerintah terus memperkuat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) seiring capaian penerima manfaat yang telah menembus 50,39 juta orang di seluruh Indonesia. Program yang menjadi salah satu intervensi gizi terbesar nasional ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas kesehatan pelajar, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi rakyat.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana melaporkan, hingga pertengahan Desember 2025, sebanyak 17.555 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di 38 provinsi. Keberadaan dapur-dapur tersebut melayani 50.390.880 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.
“Jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung di SPPG mencapai 741.985 orang. Ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam memastikan akses gizi yang merata bagi generasi muda,” kata Dadan, di Jakarta, Selasa (16/12).
Ditambahkan, pihaknya mencatat sedikitnya 41.389 pemasok terlibat aktif dalam program MBG. Para pemasok tersebut berasal dari berbagai unsur ekonomi kerakyatan, seperti koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), hingga pemasok perorangan.
“Para pemasok terdiri dari koperasi sekitar 5.000, BUMDes 629, UMKM sebanyak 19.246 supplier, serta pemasok perorangan 16.351. Selain itu, Koperasi Desa Merah Putih juga sudah ada 22 yang terlibat sebagai supplier dalam program MBG,” jelas Dadan.
Dari sisi pengelolaan anggaran, pelaksanaan MBG menunjukkan tingkat serapan yang tinggi. Hingga pertengahan Desember 2025, realisasi anggaran program ini telah mencapai Rp58 triliun atau sekitar 81 persen dari total pagu yang dialokasikan.
“Pemerintah menilai capaian tersebut mencerminkan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program di lapangan,” ujarnya.
MBG juga berperan sebagai mesin pencipta lapangan kerja nasional. Ratusan ribu tenaga kerja terserap secara langsung, mulai dari juru masak, tenaga distribusi, hingga pengelola dapur gizi. Selain itu, dampak tidak langsung program ini dirasakan oleh berbagai sektor pendukung yang terlibat dalam rantai pasok pangan.
Ke depan, BGN menargetkan perluasan yang lebih masif hingga akhir tahun. Jumlah dapur MBG diproyeksikan meningkat menjadi sekitar 19.000 SPPG, yang diharapkan mampu menjangkau hingga 70 persen dari total penerima manfaat nasional.
“Program MBG diperkirakan di akhir Desember akan membentuk 19.000 SPPG dan menyentuh 70 persen penerima manfaat. Insyaallah seluruh anggaran yang telah diberikan kepada BGN akan digunakan secara optimal,” pungkasnya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews