Jakarta — Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Koordinator Pusat Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara, Muksin Mahu, mengeluarkan seruan nasional kepada seluruh mahasiswa di Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih sepanjang bulan Agustus. Seruan ini mencakup pengibaran di lingkungan kampus, asrama, dan pemukiman, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai perjuangan dan semangat nasionalisme.
Muksin menegaskan bahwa tidak ada simbol lain yang pantas menggantikan kehormatan Sang Saka Merah Putih sebagai lambang negara. Ia menyoroti tren pengibaran bendera bajak laut ala serial One Piece yang dinilai tidak tepat dalam konteks peringatan kemerdekaan.
"Fenomena pengibaran bendera bajak laut dalam konteks bulan kemerdekaan adalah tindakan yang keliru, bahkan bisa menjadi provokasi yang membahayakan semangat persatuan. Ini adalah bentuk ketidakpekaan terhadap sejarah perjuangan para pahlawan," tegas Muksin.
Ia menambahkan bahwa simbol fiksi yang identik dengan pemberontakan tidak layak disandingkan dengan Merah Putih.
"Bendera itu bukan mainan. Ia adalah identitas dan harga diri negara. Kita harus mengedukasi publik, khususnya generasi muda, agar tidak terbawa arus tren yang melecehkan simbol-simbol negara," ujarnya.
BEM Nusantara juga akan menyebarkan seruan ini ke seluruh pengurus daerah dan kampus se-Indonesia, dengan agenda pengibaran serentak, lomba tradisional, diskusi kebangsaan, dan narasi positif di media sosial sepanjang bulan Agustus.
"Agustus ini harus kita jadikan sebagai bulan perenungan kolektif. Mari kita bangkitkan kembali semangat gotong royong, keberagaman, dan solidaritas nasional melalui langkah sederhana namun bermakna—mengibarkan Merah Putih dengan penuh kebanggaan," pungkas Muksin.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menilai pengibaran bendera bajak laut sebagai bentuk provokasi yang bisa menurunkan wibawa dan derajat Merah Putih.
"Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri untuk tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa," ujar Budi.
Ia menambahkan bahwa pemerintah tetap mengapresiasi kreativitas masyarakat, selama tidak melewati batas dan mencederai simbol negara. ****
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews