Lampung, Rabu, 16 Juli 2025 — Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAI NU) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Melalui kegiatan Pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang digelar di Aula STAI NU, kampus ini secara resmi menghadirkan narasumber dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Metro Lampung guna memberikan wawasan dan pendalaman metodologis kepada mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Abdul Mujib, M.Pd.I, yang merupakan Dosen UIN Jurai Siwo Metro sekaligus Kepala Pusat Studi Moderasi Beragama dan Sosial Budaya, hadir sebagai pemateri utama. Ia menyampaikan materi bertajuk “Metodologi Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penulisan Artikel PKM”. Materi ini secara langsung berkaitan dengan tema besar KKN STAI NU Tahun 2025, yaitu: “Optimalisasi Peran Mahasiswa dalam Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai Agen Moderasi Beragama.”
Kegiatan yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa peserta KKN, dosen pembimbing, dan jajaran civitas akademika ini bertujuan untuk membekali mahasiswa secara menyeluruh sebelum mereka diterjunkan ke lokasi pengabdian. Melalui materi yang disampaikan, mahasiswa diajak untuk tidak hanya menjalankan KKN sebagai kewajiban akademik, melainkan juga sebagai sarana untuk menerapkan keilmuan, membangun relasi sosial, serta menginternalisasi nilai-nilai moderasi dalam kehidupan masyarakat yang plural.
Dalam sambutannya, Ketua STAI NU, K.H. Maksum Bustomi, M.Pd., menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kehadiran dan kontribusi ilmiah Dr. Abdul Mujib. Menurutnya, kerja sama lintas perguruan tinggi seperti ini sangat penting untuk membangun sinergi keilmuan dan praktik pengabdian yang berdampak luas.
“Kami menyambut baik kehadiran UIN Jurai Siwo Metro, khususnya Dr. Abdul Mujib yang telah berbagi pemikiran strategis mengenai pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah. Harapan kami, mahasiswa dapat melaksanakan KKN dengan pendekatan yang sistematis, berbasis data, dan tentunya dengan membawa semangat Islam moderat yang menyejukkan,” ujar K.H. Maksum.
Dr. Abdul Mujib dalam presentasinya menekankan pentingnya kesadaran metodologis dalam praktik KKN. Ia menjelaskan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan laboratorium sosial yang memerlukan perencanaan, implementasi, evaluasi, dan dokumentasi yang baik. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan menulis Artikel PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) sebagai bentuk pertanggungjawaban akademik.
“Mahasiswa harus hadir di masyarakat sebagai duta ilmu yang membumi. Mereka bukan hanya membawa nama kampus, tetapi juga membawa nilai. Nilai moderasi, nilai keberagaman, nilai toleransi, dan tentu saja solusi konkret bagi problem lokal yang mereka hadapi,” tutur Dr. Mujib dalam sesi penyampaian materi.
Setelah kegiatan pembekalan selesai, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STAI NU dan UIN Jurai Siwo Metro Lampung. MoU ini ditandatangani oleh Ketua STAI NU, K.H. Maksum Bustomi, M.Pd., bersama dua tokoh akademik dari UIN Jurai Siwo Metro, yakni Dr. Abdul Mujib, M.Pd.I selaku Kepala Pusat Studi Moderasi Beragama dan Sosial Budaya, serta Dr. Yuyun Yunita, M.Pd.I, selaku Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
Kerja sama ini mencakup berbagai bidang strategis seperti pertukaran narasumber, kolaborasi riset, pendampingan penulisan artikel ilmiah, pengembangan program pengabdian masyarakat lintas kampus, serta peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa dalam bidang moderasi beragama dan pembangunan sosial.
Penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal untuk memperkuat jejaring keilmuan antara dua institusi pendidikan tinggi Islam di Provinsi Lampung, serta menjadi wujud nyata dari komitmen bersama dalam mencetak lulusan yang intelektual, moderat, dan responsif terhadap dinamika masyarakat.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan harapan bahwa pelaksanaan KKN tahun ini tidak hanya akan berjalan lancar, tetapi juga memberi dampak nyata dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di lokasi pengabdian.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews