Nasib Demokrat akan selamanya jadi partai kesepian setelah karma atas sikap jahatnya terhadap Megawati pada waktu-waktu yang lampau.
Tiba-tiba Demokrat mengumumkan siap mendukung Anies Baswedan sebagai Capres resmi mereka, walaupun itu dilengkapi pernyataan ambigu : Tunggu Presidential Threshold 20%, sikap Demokrat ini dilakukan dengan terburu-buru setelah melihat gelagat Nasdem yang kemungkinan mencabut dukungannya pada Anies dan beralih ke kubu Gerindra dan PKB sekaligus mendukung desain politik All Jokowi’s Men pada Pemilu 2024.
Kenapa Demokrat bersikap seperti ini, karena Demokrat paham partainya tidak akan diterima di mana-mana dalam koalisi karena faktor penolakan PDIP.
Pada Pemilu 2024, jelas warna PDIP dan Jokowi akan mendominasi berbagai koalisi dan kandidat. Demokrat paham bahwa mereka tidak bisa diterima di manapun, satu-satunya pilihan hanya Anies Baswedan karena kalau tidak Demokrat akan menempati dirinya abstain pada pemilihan kandidat seperti dua pemilu sebelumnya 2014 dan 2019.
Celakanya PKS tidak serta merta mendukung Anies, PKS berhitung mereka kesusahan kalau mendukung Anies Baswedan dan akan jadi oposisi lagi, bagaimanapun PKS sudah puasa selama dua periode masa Presiden Jokowi, tidak memegang kementerian karena itu logistiknya juga tersendat.
Sementara di kubu Nasdem pada internal Partai terungkap fakta, faksi pro Jokowi sangat kuat jadi meninggalkan Jokowi dan memilih Anies maka Nasdem akan sangat sulit, juga memburamkan masa depan Partai.
Di satu sisi, kekuatiran Anies terancam akan terdepak pada kompetisi 2024 sangat tinggi sekali, ia dengan tenaga tersisa mengumpulkan tim kecil Partai-Partai yang selama ini mengeklaim mendukung dirinya di rumahnya Lebak Bulus.
Pembicaraan utama pada pertemuan itu adalah perkiraan sikap Surya Paloh setelah ketemu Presiden Jokowi di Istana, ‘Lanjut apa tidak koalisi ini?’ itu yang jadi pertanyaan besar bagi Anies, karena kalau tidak Anies akan mengalami seperti 2014 ikut konvensi Capres Demokrat tapi berakhir tidak menjadi apa-apa.
Sementara nasib Demokrat akan selamanya jadi partai kesepian setelah karma atas sikap jahatnya terhadap Megawati pada waktu-waktu yang lampau.
Anton DH Nugrahanto
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews