Selama mutasi virus jalan terus, rakyat dan pemerintah harus selalu siap siaga. Bukan tidak mungkin, kedepannya nanti, kalender tahunan kita dibagi menjadi dua musim: musim covid dan musim normal.
Manusia dengan segala teknologinya sedang bertempur melawan virus dengan pengalaman evolusi jutaan tahun.
Sang virus selalu berusaha menemukan inang baru berupa sel-sal dalam tubuh manusia dan membajaknya sehingga menjadi pabrik virus baru.
Jika berhasil mengalahkan atau mengecoh sistem pertahanan tubuh, maka pabrik-pabrik baru itu mulai menghasilkan virus-virus baru. Saat memproduksi virus-virus baru ini, mereka tidak pernah hanya melakukan copy-paste. Tetapi selalu melakukan modifikasi disana-sini menyesuaikan dengan kondisi pabrik dan juga memanfaatkan pengalamannya bertempur menaklukan tubuh inangnya.
Virus-virus baru hasil modifikasi paling anyar ini lalu keluar dari tubuh inang melalui batuk, bersin, atau cukup dengan bernafas saja, siap memangsa tubuh inang baru lalu mengulangi proses replikasi ini.
Itulah yang sedang terjadi sekarang. Di India sana, sekitar bulan Maret, muncul virus Sars-Cov2-modif-Delta yang jauh lebih menular dibanding modif sebelumnya. Selain lebih menular, gejala yang muncul pun sering berbeda dengan Covid tahun lalu.
Tidak heran jika ada orang menganggap lonjakan varian Delta ini lebih tepat disebut “Covid-21”; karena secara kualitatif dan kuantitatif perilakunya cukup berbeda dengan Covid-19.
Lihat gambar pertumbuhan kasus harian per 100 ribu penduduk di bawah ini.
Di negara-negara tersebut, lonjakan kasus sama-sama terjadi diawal bulan Juni. Ini jelas bukan fenomena lokal. Berbagai teknologi terus kita ciptakan untuk melawan virus. Tapi virus yang sudah berpengalaman berevolusi sejak jutaan tahun lalu juga terus mencari celah titik lemah pertahanan tubuh manusia.
Selama mutasi virus jalan terus, rakyat dan pemerintah harus selalu siap siaga. Bukan tidak mungkin, kedepannya nanti, kalender tahunan kita dibagi menjadi dua musim: musim covid dan musim normal.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews