Masyarakat Papua memaknai Otonomi Khusus (Otsus) sebagai upaya membangun Papua karena selain membangun infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) juga ikut dikembangkan. Hal ini tentu secara otomatis akan meningkatkan mutu SDM dan Sumber Daya Alam (SDA) Papua dengan harapan Bumi Cendrawasih dikenal lebih luas sebagai wilayah andalan Indonesia.
Presiden Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat yang berbasis kesejahteraan untuk Orang Asli Papua (OAP). Kebijakan tersebut menunjukkan perhatian dan keberpihakan pemerintah pusat terhadap masyarakat Papua.
Kebijakan Otsus juga merefleksikan komitmen Presiden Jokowi untuk mempercepat dan mendekatkan rakyat di kedua provinsi (Papua dan Papua Barat) semakin dekat pada kesejahteraan. Peningkatan keadilan dan pemerataan pembangunan sekaligus termasuk upaya pelaksanaan Otsus untuk mempercepat penyelesaian soal–soal substantif yang tertuang dalam pasal 45 dan 46 UU No.21/2001.
Semua itu dalam rangka mengakhiri kekerasan dan konflik di tanah Papua sehingga rakyat Papua menjadi percaya dan yakin ada jaminan masa depan mereka dalam bingkai NKRI.
Hal tersebut menunjukan bahwa sejatinya dengan adanya Otsus banyak memberikan hal baik yang dibutuhkan oleh masyarakat di Papua. Tanpa adanya dorongan masyarakat Indonesia dan segenap elemen lainnya, Otsus tidak akan berjalan dengan lancar.
Selain Papua, pemerintah pusat kini juga melibatkan masyarakat Papua untuk bersama-sama membangun bangsa, melalui sejumlah program. Oleh sebab itu, Otsus dilanjutkan untuk memberikan hak penuh kepada orang asli Papua untuk membangun Bumi Cendrawasih tercinta.
Masyakat semakin menaruh kepercayaan terhadap pemerintah bahwa program ini akan berjalan sesuai dengan tujuan awal tanpa adanya kecurangan. Terhitung banyaknya warganet yang mendukung dilanjutkannya Otsus atau Otonomi Khusus Jilid 2, Bumi Cenderawasih sudah sepantasnya dijaga oleh setiap elemen bangsa Indonesia. (Natalius Maniagasi)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews