Stafsus ini ngetwit kayak "buzzer" gak mutu. Tidak hanya menginfokan kerjaan dia yang pengen di bilang wow tapi juga woro-woro nantikan pidato Presiden berikutnya.
Kita tidak tahu tugasnya staf khusus (stafsus) itu apa selain memberi masukan ke presiden. Sebagai pemberi masukan, biasanya kerja orang yang tugasnya demikian selalu senyap. Jarang berkomentar. Apalagi ngetwit.
Na ini ada dua stafsus presiden belum sebulan njabat, udah petakilan. Keluarin pernyataan yang kontroversial. Kayak sakau gitu. Girangnya minta ampun dipilih presiden jadi stafsus. Jadi tingkahnya kayak kere munggah bale. Norak.
Yang dari PSI bilang kita gak ngerti HAM ketika kecam grasi untuk koruptor. Tapi pastinya dia bungkam komentar waktu disodori kasus sengketa tanah, pencemaran lingkungan. Atau soal demo anti UU Revisi KPK yang gak ketahuan siapa dalang pengerahan anak SMK dan SMU yang sampai sekarang pelajar itu ditahan tanpa ketauan akan di sidang.
Stafsus lainnya berasa istimewa gara-gara disentil Fadli Zon. Berasa istimewa dia orang Papua. Dari keluarga miskin sampai raih gelar master di Australia whatever. Tapi segala keistimewaan yang buat banyak orang berkata Waw akhirnya pupus.
Stafsus ini ngetwit kayak "buzzer" gak mutu. Tidak hanya menginfokan kerjaan dia yang pengen di bilang wow tapi juga woro-woro nantikan pidato Presiden berikutnya.
What is this?
Kalok caranya gini, para "buzzer" yang seneng betul disebut kakak pembina bisa marah loh.
Lahan dia sebagai "buzzer" dengan bayaran recehan bisa keganti sama stafsus.
Baca Juga: Mengapresiasi Stafsus Pilihan Jokowi
Coba kasianlah pada mereka yang lulus S1 aja dah payah. Dia bangun reputasi sampai berdarah-darah sebagai influencret. Terima duit seperak dua perak sebagai "buzzer" dengan resiko dimaki-maki . Gak kayak stafsus yang gajinya langsung glodak 51 juta. Jangan dong rebut kerjaan mereka.
Jadi para stafsus do your own work.
Jangan pecicilan dan banyak main medsos cuma untuk pamerin kerja kalian.
Jangan sok ajarkan kita HAM sekedar buat bela keputusan yang salah.
Kalian kerjanya kasih nasihat. Bukan merebut kerja orang, termasuk jadi juru bicara Istana.
Om Fajrul bisa marah juga lho liat ulah kalian yang songong itu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews