Kita lihat saja apakah benar Pakde sedang show of force unjuk gigi melawan dominasi sang moncong putih?
Penulis sempat kaget melihat gelagat anak bungsu pakde yang tiba-tiba jadi ketum PSI, mungkin hanya AHY saja yang bisa jadi ketum dadakan ternyata Kaesang sang pangeran juga bisa walaupun bapaknya bukan ketum parpol padahal baru beberapa hari diangkat jadi anggota malah besoknya jadi ketum. Tapi penulis melihat ada fenomena unik disini dan penulis bertanya-tanya prediksi penulis pakde ada kemungkinan terlibat dalam restu sang pangeran menjadi ketum PSI. Apakah ini bentuk kudeta pakde kepada sang wong cilik ibu Megawati? Siapa yang tahu? Memang dari beberapa media menginfokan semenjak Ganjar diumumkan jadi capres pilihan PDIP, hubungan pakde dan wong cilik kian retak.
(https://www.tvonenews.com/berita/nasional/155033-buntut-kaesang-masuk-psi-pdip-bantah-hubungan-megawati-dan-jokowi-retak)
Pakde menggunakan tangan kanannya yaitu sang pangeran untuk berhadapan dengan sang moncong putih, tentu tidak bisa dipungkiri sejak munculnya ke panggung politik dari walkot hingga presiden, image PDIP bisa naik dan jaya krn peran pakde didalamnya dengan new style campaignnya yaitu blusukan dan revolusi mental.
Tentu saat Gibran digadang-gadang sebagai calon wapres Prabowo, diidentik dengan dukungan pakde ke prabowo, tentu seperti hal nya sang pangeran yang menjadi ketum tentu identik dengan berkuasanya pakde di PSI, yakin deh tanpa persetujuan dari pakde pasti tidak mungkin sang pangeran jadi ketum dalam kurun waktu beberapa hari saja.
Yang jadi pertanyaan adalah : Apakah ini bentuk dukungan dari pakde ke Prabowo secara tidak langsung? Apakah Pakde sedang mengkudeta PSI yang memang lagi nempel dengan Prabowo belakangan ini dengan memutar haluan mendukung Ganjar? siapa yang tahu ?
Tapi jelas Pakde dengan PSI yang dicengkramnya memang punya kekuatan suara Generasi Milenial dan Gen Z untuk jadi modal kuat tawar menawar kekuatan. Pakde memang bukan ketum parpol tapi sosok dan suaranya masih didengar oleh banyak elit parpol dan masih dicintai masyarakat sehingga ada mindset siapa yang didukung pakde pasti menang pilpres.
Ya kita lihat saja apakah benar Pakde sedang show of force unjuk gigi melawan dominasi sang moncong putih?
Ya kita lihat saja ya .................
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews