Jenderal Andhika memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Jokowi, jadi lumrah saja jika Presiden Jokowi memberikan jabatan Panglima TNI padanya.
Tidak ada hal yang mengejutkan, ketika Ketua DPR Puan Maharani mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo mengusulkan Kepala Staf AD Jenderal Andhika Perkasa sebagai calon Panglima TNI.
Memang kalau mengikuti urutan, seharusnya kali ini, Panglima TNI adalah jatah TNI Angkatan Laut. Namun, soal urutan itu tidak baku, mengingat jabatan Panglima TNI adalah sepenuhnya adalah hak prerogatif Presiden, dalam hal ini Presiden Jokowi.
Keterbatasan waktu membuat Presiden Jokowi memilih Jenderal Andhika Perkasa. Jenderal Andhika akan pensiun pada tanggal 21 Desember 2022, jadi ia masih dapat menjalankan tugas sebagai Panglima TNI selama satu tahun.
Apabila Panglima TNI diserahkan kepada Kepala Staf AL Laksamana Yudo Margono, maka Jenderal Andhika tidak akan sempat menjadi Panglima TNI karena Laksamana Yudo Margono baru akan pensiun 26 November 2023. Jadi kalaupun Presiden Jokowi ingin memberikan Panglima TNI pada TNI AL maka hal itu dapat dilakukan tahun depan, setelah Jenderal Andhika pensiun.
Jenderal Andhika memiliki hubungan yang dekat dengan Presiden Jokowi, jadi lumrah saja jika Presiden Jokowi memberikan jabatan Panglima TNI padanya.
Dua hari setelah Jokowi menjadi Presiden pada tanggal 20 Oktober 2014, Andhika Perkasa yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD, diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Bisa dikatakan Andhika ”mengamankan” masa-masa awal Jokowi menjabat sebagai Presiden sehingga segala sesuatunya berjalan mulus.
Menarik untuk mengetahui bahwa sama seperti Andhika Perkasa, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun pernah menjadi Kepala Dinas Penerangan. Dengan kata lain, kedua Panglima TNI terakhir sama-sama pernah menjabat sebagai Kadispen.
Marsekal Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI secara penuh, hingga pensiun pada tanggal 8 November 2021. Berbeda dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang diberhentikan tiga bulan sebelum tanggal pensiunannya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews