Jangankan punya keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah, keluarga hanya bisa di rumah dengan kondisi ketakutan.
Lihatlah kondisi di Suriah.
Itukah yang kalian perjuangkan?
Lihatlah bagaimana nasib anak-anak di sana.
Lihatlah bagaimana nasib ibu-ibu di sana.
Lihatlah pendidikan apa yang diajarkan ke anak-anak di sana.
Lihatlah bagaimana para pria itu memperlakukan wanita.
Lihatlah kekejaman yang terjadi di sana.
Mereka bukan Islam yang kau bayangkan.
Yang katamu bisa menggratiskan segalanya.
Yang katamu bakal adil untuk semua.
Yang katamu memuliakan wanita.
Yang katamu membuat ibadah kita lebih baik.
Jangankan sekolah gratis, anak-anak lebih banyak belajar perang daripada belajar ilmu agama di sekolah.
Jangankan punya keluarga yang sakinah mawaddah warrohmah, keluarga hanya bisa di rumah dengan kondisi ketakutan.
Jangankan pergi haji, ibadah setiap hari saja tidak bisa nyaman.
Bandingkan dengan kehidupan Islam di negeri yang kau anggap toghut ini.
Di negeri inilah lahir tokoh-tokoh Islam level dunia.
Di negeri inilah orang Islam berbahagia menjalankan ibadah dan hari besarnya.
Di negeri inilah orang Islam bisa menjalankan kehidupan Islam yang lebih baik.
Di negeri inilah anak-anak bisa belajar agama dengan baik.
Berjuang untuk Islam bukan dengan membentuk kholafah.
Berjuang untuk Islam adalah dengan membangun keluarga Islam yang baik.
Berjuang untuk Islam adalah menampilkan Islam yang baik di tengah keberagaman.
Berjuang untuk Islam adalah bagaimana bersikap adil kepada semua.
Apa kau mendustakan nikmat hidup beragama di negeri ini hingga kau ingin merusaknya?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews