Panas Dingin Ideologi Pancasila dan Khilafah

Apakah strategi "pamungkas" Kelompok 212, pendukung Paslon 02 yang pernah sukses membungkus politik soldaritas Islam bisa menang?

Sabtu, 30 Maret 2019 | 14:04 WIB
0
567
Panas Dingin Ideologi Pancasila dan Khilafah
Hendropriyono (Foto: Fajar.co.id)

Saya mengikuti panas dingin politik menjelang 17 hari lagi bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, pileg dan pilpres. Medsos jadi rame setelah Pak Hendropriyono mengeluarkan statemen soal persaingan ideogi Pancasila dengan Khilafah.

Sebagai seorang Profesor Intelijen dan mantan Kabin, jelas apa yang dikatakannya membuat banyak yang terkejut. Terutama pendukung kubu paslon 02. Sentakan mengejutkan lain juga terjadi setelah Pak Agum Gumelar mengeluarkan pernyataan tentang penculikan aktivis tahun 98 yang menyebut nama Prabowo Subianto. Ada apa ini? Kan begitu pertanyaannya....?

Nah, saya sedang menyusun analisis tentang masalah kelompok radikal, khilafah yang coba dijadikan troef untuk memenangi pilpres. Sementara dari persepsi intelijen, ini sebenarnya dinamika dalam pilpres, terkait perebutan konstituen. Tapi kalau kita tidak awas, ada unsur kerawanannya juga, ada die hard di belakangnya, biasalah itu.

Sebagai contoh, kita tahu saat adanya kejadian pengebom bunuh diri yang dipengaruhi ISIS, pelaku setelah dicuci otaknya yakin kalau melakukan suicide bombing dia melakukan jihad, mati syahid dan dijamin oleh motivatornya akan masuk "surga".

Ditambahkan... pake acara dijemput dulu 17 "bidadari perawan"... bagi yang tidak paham, waah asyiik juga tuh, terlenalah mereka dengan mimpinya, walau keyakinanya yang salah.

Kalau kita ingat, saat pilgub DKI Jakarta, solidaritas Islam dijadikan perekat yang mempersatukan umat Islam saat itu, Habib Rizieq jadi ikon Islam paling top, tokoh-tokoh NU, Muhamadiyahpun putus dan Ahok yang superior pun tumbang, yang menang ya pak Anies keturunan Arab yang dinilai oleh si konseptor dan principle agent bagian dari grand strategy.

Kini, apakah strategi "pamungkas" Kelompok 212, pendukung Paslon 02 yang pernah sukses membungkus politik dengan soldaritas Islam saat pilgub bisa kembali menang? Apakah tagline "Khilafah" akan sukses dilebur ke dalam Ukhuwah Islamiyah?

Sabar deh, saya akan bikin analisis intelijen, mencoba menjawab dinamika yang bisa tidak sukses tapi bisa jadi bahaya kalau putus asa. Kartu troef bisa mengalahkan kartu manapun tapi kalau momentumnya tidak pas ya jadi kartu mati.

***