Kaukus Muda Indonesia (KMI) mengatakan pemerintahan Jokowi telah menunjukkan keberhasilannya dalam pembangunan dan upaya mengurangi kemiskinan di Indonesia.
"Periode pertama kepemimpinan Jokowi menunjukkan optimisme akan keberhasilan serta capaian yang fanstastik dalam segala bidang," ujar Ketua KMI Edi Humaidi kepada wartawan di kantornya, Salemba Tengah, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).
"Ekonomi tumbuh positif di tengah fluktuasi ekonomi dunia, pembangunan infrastruktur kian masif terutama di kawasan Indonesia Timur yang selama ini selalu termarjinalkan dan terdiskreditkan, angka kemiskinan menurun bahkan hampir satu digit, kesenjangan juga semakin berkurang," papar Edi.
Hanya saja, menurut Edi, prestasi dan pencapaian fantastik tersebut terdistorsi oleh maraknya narasi hoax dan gerakan radikalisme - transnasional yang mendominasi ruang media publik.
"Akibatnya, penilaian publik terhadap kinerja dan prestasi Jokowi tidak proporsional dan terkesan negatif walaupun prestasi tersebut nyata dan telah dinikmati oleh masyaraka," ujarnya.
Edi menilai periode kedua ini, tampaknya Jokowi-Ma'ruf "tancap gas" untuk membangun Indonesia maju.
"Demikian juga, dalam hal pemberantasan ideologi transnasional, gerakan radikalisme, dan maraknya narasi hoax," sebutnya.
Dalam upaya menakar keberhasilan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan tantangan pemberantasan hoax serta radikalisme, KMI, kata Edi, akan bikin diskusi bersama insan media."Akan dilaksanakan Rabu, 20 November 2019, Pukul 13.00 wib bertempat di Hotel Central, Jl.Pramuka, Jakarta Pusat," sebutnya.
Ada beberapa narasumber yang akan dihadirkan dalam diskusi penting tersebut.
"Hendri Subiakto (Staf Ahli Menteri Kominfo), Fauzi Amro (DPR RI Fraksi Nasdem), Karyono Wibowo (Dir Eksekutif IPI) dan Nasir Abas (Pengamat Terorisme)," pungkas Edi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews