Hanya dalam hitungan jam, bahkan sebelum PSI mengekspos bantahannya, akun-akun pendukung PSI sudah menghujat Ninoy dengan seberondong kata ala Ade Armando.
PSI, Partai Solidaritas Indonesia, adalah partai yang suci dan menyucikan. Salah besar kalau mengatakan partai ini sebagai partai yang masih suci lantaran partai pimpinan Grace Natalie ini belum bekerja sama sekali. Salah karena PSI akan terus menjadi partai suci dan menyucikan selama-lamanya.
Kesucian partai yang belum diridhio Allah masuk ke Senayan ini tercermin dari serangkaian kata yang dituliskan oleh pengagumnya, Ade Armando. Lewat “FITNAH BUSUK NINOY KARUNDENG PADA PSI DAN KELOMPOK KEPENTINGAN BUSUK DI BELAKANGNYA” yang diunggahnya lewat akun Facebook-nya, Ade mengeluarkan sederet kata yang diperkirakan bakal menjadi template PSI di waktu mendatang.
“Seorang penulis busuk bernama Ninoy Karundeng menyebarkan tulisan sampah yang isinya penuh fitnah kepada PSI …,” "Tulis si busuk Ninoy”, “Si tolol Ninoy”, dan masih sederet kata lainnya”.
Tidak ketinggalan, Ade pun mengungkapkan keyakinannya kalau Ninoy tidak bekerja sendirian, “Saya yakin Ninoy tidak bekerja sendirian. Saya duga ini adalah upaya untuk menjegal sejumlah tokoh PSI untuk menempati posisi penting di pemerintahan Jokowi.”
Keyakinan serupa juga dihaturkan oleh Muannas Alaidid via akun Twitter-nya.
8 kursi DPRD DKI PSI dipastikan bakal menggangu zona nyaman ke depan, krn komitmen tdk main proyek apapun, saya meragukan kalo Ninoy karundeng penulis yg meminta maaf berdiri sendiri tdk ada kepentingan lain, beda klo dia org berpartai. Badai fitnah ini baru dimulai @PSI_Jakarta
— Muannas Alaidid (@muannas_alaidid) July 10, 2019
Lewat kata-kata yang dituliskan Ade Armando, masyarakat menjadi paham sepaham pahamnya paham dan sadar sesadar sadarnya sadar jika Ade Armando yang dikenal luas sabagai pecinta PSI itu sesurga dengan Habib Bahar Smith, Habib Rizieq Shihab, Gus Nur, dan kelompok masyarakat suci dan menyucikan lainnya.
Tulisan “KASIHAN! GRACE NATALIE BUKAN PEMILIK PSI, ADA SUNNY DAN MICHAEL” yang diunggah Ninoy Karundeng pada akun Facebook-nya telah membuka mata anak-anak muda akan keresponsifan PSI dalam menyikapi situasi yang dihadapinya.
Dari judulnya, jelas tidak ada yang salah. Grace memang bukan pemilik PSI. Sebab PSI adalah milik kita, termasuk Sunny, Michael, Ade, Muannas, Bahar bin Smith, Gus Nur, dan yang lainnya. Itu dari judul.
Dari isinya, Ninoy tidak mengunggah informasi atau berita, tetapi opininya. Opini bisa benar, bisa juga salah. Opini bisa lempeng, bisa juga sesat. Tetapi, opini tidak bisa distempeli “HOAX” karena opini bukan informasi atau berita.
Opini bisa salah atau sesat jika dibangun dari informasi hoax. Tetapi, sekalipun bersumber dari informasi yang valid, opini belum tentu benar jika logika yang dibangun atas informasi yang valid tersebut ngawur berantakan.
Dalam beropini, Rocky Gerung sering memainkan kalimat-kalimatnya. Jika menangkapnya dengan sumbu pendek, opini Rocky banyak yang disebut sesat logika. Padahal, tidak jarang opini Rocky yang dituding setat tersebut sebenarnya benar. Kalaupun benar-benar sesat, opini Rocky tidak bisa distempel hoax.
Opini yang diunggah Ninoy memang memojokkan PSI. “Bata-bata” yang pakai Ninoy tidak semuanya asli. Komposisi “semen” perekatnya pun tidak tepat. Karenanya opini yang dibangun Ninoy mudah sekali untuk diruntuhkan.
Sebut saja soal Zulkieflimansyah. Zul memang kader PKS. Tetapi Zul memberikan dukungannya pada Jokowi-Ma’ruf Amin. Ini buktinya. Bahkan, Zul sudah memberikan dukungannya pada Jokowi sejak Januari 2014. Ini buktinya.
Lantas, sebagai sesama pendukung Jokowi, tidak ada salahnya kalau PSI dan Zul saling mensuport. Jokowi pun pastinya bahagia bila sesama pendukungnya akur dan saling mengayomi.
Bukan hanya itu, hanya dalam hitungan jam, bahkan sebelum PSI mengekspos bantahannya, akun-akun pendukung PSI sudah menghujat Ninoy dengan seberondong kata ala Ade Armando. Tuduhan sebagai penulis bayaran pun berlontaran ke arah Ninoy.
Reaksi PSI beserta akun-akun pendukungnya ini mengingatkan khalayak tidak ramai pada cuitan Rocky Gerung.
Dulu,
— Rocky Gerung (@rockygerung) 7 Januari 2018
Mereka cukup berakal. Bacaannya mutakhir.
Lalu,
Politik menyulap mereka jadi fanatik.
Demi lauk pauk, mereka jadi buas.
Kini,
Mereka siapkan senjata baru:
Keroyok, nistakan dengan dusta!
Kasihan..
Entah siapa yang dimaksud “mereka” dalam twit Rocky yang diposting lebih dari setahun itu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews