Arteria Dahlan Lagi

Ternyata waktu yang berjalan tidak membuat anggota Dewan seperti Arteria Dahlan bijak dan pintar.

Rabu, 19 Januari 2022 | 09:33 WIB
0
138
Arteria Dahlan Lagi
Arteria Dahlan (Foto: pikiran-rakyat.com)

Lagi dan lagi, Arteria Dahlan anggota DPR dari PDIP bikin ulah yaitu meminta Jaksa Agung ST Burhanudin untuk mencopot Kajati yang dalam raker menggunakan bahasa Sunda.

Permintaan pencopotan itu disampaikan Arteria Dahlan dalam rapat kerja atau raker dengan Jaksa Agung. Tetapi tidak diungkap siapa identitas Kajati atau Kepala Kejaksaan Tinggi yang dimaksud.

Hanya menggunakan bahasa daerah yaitu Sunda, sudah dianggap suatu pelanggaran serius bagi Arteria Dahlan. Kalau hanya mengucapkan salam "sampurasun" atau kosatakata lainya  selama dikasih penejelasannya, penggunaan kosakata bahasa daerah tidak menjadi soal atau dipersoalkan.

Inilah Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan etnis yang mempunyai bahasa daerah. Dan wajar kalau pejabat yang berasal dari daerah terkadang terselip menggunakan bahasa asalnya atau daerah selama penggunaan bahasa daerah tersebut tidak mendominasi.

Artinya penggunaannya seperlunya saja atau sebagai bahasa penjelas kalau dalam bahasa Indonesianya tidak ada.

Jangan arogan ketika menjadi anggota DPR, Arteria ini sebelumnya juga sempat berdebat dengan sesama anggota DPR yaitu Desmond Mahesa yang memimpin rapat kerja dengan Komnas HAM. Bahkan Desmond Mahesa juga mengusir anggota Komnas HAM yang datang sedikit terlambat.

Memang anggota DPR kalau rapat dengan kementerian, BUMN atau yang lainnya, sering menempatkan diri seperti lembaga super power yang bisa memarahi, memaki-maki dan mengusirnya kalau tidak sesuai dengan permintaannya atau harapannya. Mereka merasa tanpa persetujuan atau tandatangan dari DPR anggaran tidak bisa dicairkan.

Lihatlah gaya anggota DPR kalau sedang mencerca pertanyaan pejabat kementerian atau BUMN atau lembaga lainya ketika sedang rapat kerja.

Sudahlah anggota DPR jangan mempermasalahkan hal-hal yang remeh temeh dan bukan hal yang subtansi atau pokok. Masih banyak pekerjaan besar lainnya.

Ternyata waktu yang berjalan tidak membuat anggota Dewan seperti Arteria Dahlan bijak dan pintar.

***