Menata Pengembangan Riset dan Inovasi

Saya berpesan agar di Korea Selatan ini, mereka melihat, mengamati, lalu nantinya kembali ke Tanah Air, membangun negara kita.

Rabu, 27 November 2019 | 08:07 WIB
0
461
Menata Pengembangan Riset dan Inovasi
Saya berada di Korea Selatan (Foto: Facebook/Presiden RI Joko Widodo)

Pemerintah sudah mulai menata pengembangan riset dan inovasi di Tanah Air. Salah satunya, kita tengah mengembangkan rumah besar riset Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional. Kelak, balai-balai atau lembaga penelitian dan riset kita yang sekarang berdiri sendiri-sendiri, semuanya masuk ke dalam rumah besar itu.

Saya menyampaikan soal ini dalam diskusi dengan para peneliti dan ilmuwan asal Indonesia yang kini berada di Korea Selatan, dalam pertemuan kami di Busan, hari ini.

Memang, anggaran riset Indonesia belum sebanyak Korea Selatan yang mencapai 4,62 persen dari GDP-nya. Akan tetapi, anggaran riset Indonesia sebenarnya sudah banyak secara nominal.

Anggaran tersebut tersebar di beberapa kementerian dan lembaga. Ada yang Rp800 miliar, ada Rp700 miliar, yang bila digabungkan semuanya, angkanya mencapai Rp26 triliun setahun.

Jika tak ada aral melintang, di ibu kota baru nantinya, saya ingin ada sebuah cluster besar untuk riset dan inovasi, di samping cluster pemerintahan, dan cluster pendidikan yang memuat universitas-universitas kelas dunia. Jadi, yang dulu anggarannya banyak ke infrastruktur akan mulai digeser masuk ke riset dan inovasi.

Bertemu Peneliti

Hari kedua di Busan, saya bertemu sejumlah peneliti dan ilmuwan asal Indonesia yang kini berada di Korea Selatan. Mereka memiliki beragam latar belakang pendidikan, dari teknik kimia, arsitektur, sistem informasi, mitigasi bencana, hingga kesehatan.

Mereka menyampaikan gagasan mengenai strategi riset dan inovasi yang lebih efektif dan efisien untuk Indonesia, bukan saja untuk lima tahun, tapi untuk jangka panjang. Misalnya, mereka mengusulkan pembentukan Universitas Riset Indonesia, semacam University of Science & Technology (UST) di Korea Selatan. Juga usulan seperti perlunya percepatan riset dan inovasi di industri, bukan hanya di lingkungan kampus.

Saya senang dapat bertemu para peneliti dan ilmuwan Indonesia di negara ini. Apa yang mereka sampaikan adalah masukan-masukan segar yang bisa menginspirasi pemerintah dalam mengembangkan rumah besar riset Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Saya berpesan agar di Korea Selatan ini, mereka melihat, mengamati, lalu nantinya kembali ke Tanah Air, membangun negara kita.

***