Isu keagamaan tampaknya selalu muncul di perhelatan Pilpres maupun Pilkada. Kali ini perseteruan muncul antara Habib Rizieq Shihab dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Sebelumnya pada awal April 2019 Rizieq menyatakan bahwa Yusril berbohong. Hal ini terkait dengan pernyataan Yusril mengenai Rizieq yang meragukan keislaman Prabowo pada November 2014 lalu. Yusril mengaku pernyataan tersebut disampaikan oleh Rizieq sendiri kepada dirinya.
Geram, Yusril pun mengunggah percakapan WhatsApp antara dirinya dan Rizieq sebagai bentuk bantahannya. Yusril mengunggah bukti percakapan tersebut di akun Instagram pribadinya @yusrilihzamhd. Bukti percakapan tersebut berisi pembahasan mengenai pencapresan Prabowo Subianto bersama dengan pasangan dari kalangan ulama.
Dalam percakapan tersebut juga disebut nama Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono. Terseretnya nama SBY tersebut berkaitan dengan upaya propaganda melawan politik Islam. Rizieq menuliskan Prabowo lemah keislamannya dan berada di lingkaran yang masih didominasi oleh “Islamphobia”.
Berkat bukti percakapan tersebut, alhasil Yusril menjuluki Rizieq sebagai Si Raja Bohong.
Pembicaraan via telepon tentu sulit direkam. Tapi, pembicaraan via WhatsApp merupakan jejak digital yang sulit dibantah. Hanya dengan menggunakan bukti percakapan WhatsApp tersebut sudah menunjukkan kalau Rizieq yang tadinya menuding Yusril sebagai pembohong, ternyata dia sebetulnya yang berbohong.
Menariknya, Sugito Atmo Prawiro selaku pengacara Habib Rizieq meminta agar PBB membeberkan bukti percakapan antara Yusril dengan kliennya. Ia meminta agar bukti tersebut tak disimpan melainkan diinformasikan saja. Hal ini bertujuan agar tak terjadi mispersepsi sehingga Habib Rizieq nanti bisa mengklarifikasi.
Persoalan Agama yang Tak Kunjung Selesai
Persoalan mengenai keislaman calon presiden tampaknya selalu menjadi topik hangat. Persoalan ini seperti tak kunjung habisnya. Selalu saja ada hal baru yang muncul dan mencuri perhatian masyarakat. Hal ini bisa dimaklumi mengingat persoalan keislaman calon presiden saat ini masih dianggap sebagai syarat yang penting.
Masalahnya, kini meja seakan terbalik. Apabila dahulu Jokowi yang sering diragukan keislamannya, kini justru Prabowo yang diragukan keislamannya. Anda tentu masih ingat bagaimana isu Jokowi yang termasuk keluarga PKI kerap didengungkan pada Pilpres 2014 lalu.
Isu tersebut hingga kini masih sering disinggung walaupun Jokowi sudah membuktikan dirinya merupakan Muslim tulen. Bahkan TGB pun mengamini kalau Jokowi merupakan Muslim yang taat dan melayani rakyatnya. Giliran isu keislaman dihembuskan ke kubu Prabowo, tampaknya tak banyak yang bergeming.
Diamini Bulan Bintang
Partai Bulan Bintang (PBB) pun turut mengungkap transkrip percakapan antara Habib Rizieq Syhab dengan Yusril Ihza Mahendra. Dalam percakapan tersebut disebutkan bahwa Habib Rizieq memang meragukan keislaman salah satu calon presiden. Dengan demikian apa yang disampaikan Yusril pada wawancara video bulan November 2018 merupakan sebuah fakta sedangkan yang tidak mengakui percakapan tersebut adalah pendusta.
Kini yang menjadi pertanyaan adalah mengapa Habib Rizieq baru memberikan bantahan terhadap pengakuan Yusril baru-baru ini. Padahal pernyataan Yusril mengenai keraguan Habib Rizieq terhadap keislaman Prabowo disampaikan sejak akhir 2018. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi PBB, bahkan ditengarai ada motivasi tertentu yang sengaja menyudutkan Yusril dan PBB.
Dugaan Terkait Firza Husein
Mengenai bantahan Habib Rizieq tersebut ditengarai masih ada kaitannya dengan Firza Husein. Firza Husein diketahui tengah mengalami permasalahan hukum dan menjadi klien Yusril. Ibunda Firza sendiri merupakan keluarga besar PBB sehingga tak mengherankan bila meminta Prof Yusril untuk menyelesaikan persoalan hukum yang tengah dihadapi Firza.
Dugaan hendak menyudutkan Yusril pun semakin menguat mengingat permasalahan Firza Husein dengan Yusril tak ada urusannya dengan imam besar FPI tersebut. Hubungan Firza dengan Yusril murni karena permasalahan hukum. Jadi, tak perlu dikaitkan dengan permasalahan Yusril dengan Habib.
Mencuatnya perseteruan antara Habib Rizieq dan Yusril ini bisa jadi karena ketakutan pihak Rizieq atas kasus chat mesum beberapa waktu lalu. Kasus hukum yang menyangkut Habib dan Firza Husein tersebut menjadi penyebab mengapa Habib Rizieq pergi keluar negeri hingga saat ini.
Kalau memang itu masalahnya tentu menjadi bahan koreksi dari pihak pengacara Habib Rizieq apakah kliennya mengeluarkan bantahan karena memiliki bukti atau karena was-was kasusnya akan dibuka kembali?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews