Dua Jenderal Bantah Pernyataan Prabowo

Jumat, 25 Januari 2019 | 21:13 WIB
0
435
Dua Jenderal Bantah Pernyataan Prabowo
sumber gambar: medcom.id

 

Calon Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi perbincangan publik dengan pernyataan kontroversialnya. Dalam pidato kebangsaan yang bertajuk “INDONESIA MENANG”, Prabowo menyampaikan secara lugas bahwa negara Indonesia diprediksi hanya dapat bertahan selama tiga hari jika terjadi krisis keamanan, misalnya menghadapi perang.

Prabowo Subianto bahkan mengisyaratkan pesimistis Indonesia bisa bertahan hingga 1.000 tahun jika kondisinya seperti itu.

Pernyataan tersebut sontak mendapatkan respon dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Ryamizard menjelaskan, pernyataan yang disampaikan Prabowo Subianto itu memang dialami Indonesia sekitar 10-12 tahun silam terkait kelangkaan minyak. Kelangkaan bahan bakar tersebut yang menyebabkan Indonesia tidak dapat bertahan lama dalam perang.

Bila benar terjadi perang di Tanah Air saat ini, ia menjamin bahwa ketahanan sumber daya Indonesia mampu menyokong hingga 1.000 tahun lamanya. Karena apa yang di bumi masih dapat kita gunakan dan tak perlu khawatir Indonesia dalam waktu 1.000 tahun pun masih mampu berperang.

Diketahui bahwa, kutipan Prabowo berdasar konteks dalam sebuah diskusi soal minyak. Di mana pada tahun 2005-2006, Ryamizard tengah mendengar pemaparan para ahli soal kelangkaan minyak.

Setelah mengikuti diskusi bersama dengan para ahli perminyakan saat itu, ia mendapatkan kesimpulan bahwa jika terjadi perang besar terus menerus 3 hari, 3 malam, di mana penggunaan pesawat kapal terus-menerus digunakan maka bahan bakar yang digunakan akan habis.

Di samping itu mengingat tahun 2005-2006 merupakan waktu terjadinya kelangkaan minyak secara besar-besaran. Hal tersebut tidak dapat bisa dijadikan acuan dengan waktu saat ini jika dibandingkan dengan  jangka waktu 15 tahun yang lalu.

Tak hanya itu, polemik pidato Prabowo tersebut mendapatkan tanggapan keras dari mantan Panglima TNI, Moeldoko, yang menyebutkan pembangunan kekuatan pokok minimum TNI telah dimulai sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan oleh Presiden Jokowi.

Saat ini program tersebut telah tercapai dengan modernisasi berbagai alusista TNI. Indonesia saat ini berada di urutan no 15 militer terkuat di dunia. Di ASEAN, militer Indonesia menduduki nomor satu terkuat dan Dunia mengakui Kopassus sebagai salah satu pasukan khusus terbaik.

Di samping itu, mengenai persoalan amunisi, Moeldoko menyampaikan TNI juga tidak kekurangan karena saat ini industri pertahanan dalam negeri sudah mampu membuat amunisi sendiri. Salah satunya yang berlokasi di Turen, Malang. Amunisi sangat mencukupi untuk berbulan-bulan perang karena Indonesia punya pabrik sendiri.

Sebagai calon Presiden Indoensia justru menyebarkan berita-berita pesimis kepada rakyat yang akan beliau pimpin agar memuluskan jalannya menuju RI 1. Justru sebagai Jendral TNI, Prabowo terbilang malah memandang sebelah mata kekuatan militer Indonesia saat ini, padahal diluar sana negara-negara lain sangat kagum melihat jiwa prajurit dan kemampuan prajurit Indonesia.

***