KAHMI Majelis Daerah Maros akan melaksanakan Musyawarah Daerah akhir pekan ini, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Pelaksanaan musda ini menjadi momentum untuk regenerasi. Sekaligus juga meremajakan semangat perjuangan organisasi.
Sebelum melanjutkan ketikan ini, saya mengingat curhat saya ke satu kawan. Dimana betapa sukarnya untuk menyatukan pandangan. Walau memiliki agenda yang sama. Tetapi bolehjadi karena ego organisasi, akhirnya pertemuan bubar tanpa kesatuan gerak agenda.
Bukan focus pada komitmen kebangsaan dan keumatan. Justru lebih pada ashabiyah dan juga karena urusan lambang organisasi.
Kembali soal KAHMI dimana keberadaan korps ini merupakan kelanjutan dari HMI yang mengusung komitmen keumatan dan kebangsaan.
Olehnya, keberadaan KAHMI tetap relevan. Dengan musda ini justru sebuah langkah dalam konsolidasi organisasi.
Begitupula keberadaan KAHMI MD Maros menjadi sebuah gambaran bahwa organisasi tak perlu untuk bergenit-genit dengan urusan kekuasaan.
Sehingga perjuangan dan kejuangan untuk urusan umat dan bangsa tetap dapat dilaksanakan.
Sekalipun ada otokritik bahwa KAHMI hanya setingkat di atas arisan dalam versi Jusuf Kalla. Sementara Prof. Qasim Mathar mengetikkan pandangan bahwa KAHMI jangan sampai menjadi arisan yang ber-AD-ART.
Keberadaan KAHMI dalam lingkup Maros setidaknya dapat menjadi katalisator ataupun juga menjadi organisasi yang tetap mengingatkan bahwa ada agenda kebangsaan yang lebih besar berbanding dengan urusan organisasi.
Ketika ini dilaksanakan dan menjadi “jiwa” KAHMI, akan menjadi daya dukung bagi persatuan dan kesatuan. Betapa dari hal kecil yang kadang menjadi masalah dan justru membesar.
Maka, dengan musyawarah ini akan menjadi kesempatan mempertahankan semangat organisasi. Pada saat yang sama, keberadaan KAHMI akan memperluas gerak langkah HMI dalam mengawal “revolusi” Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews