Politisi yang juga merupakan Pimpinan DPRD Bengkalis ini mengatakan bahwa hal ini juga membuktikan akar beringin masih kokoh dan bertahan erat di Provinsi Riau.
Partai Golkar meraih kursi terbanyak yakni 11 kursi dalam Pileg 2019 di Provinsi Riau. Partai berlambang beringin itu sudah ancang-ancang memilih siapa calon Ketua DPRD. Perolehan suara Golkar di Riau merupakan suara mayoritas dibanding partai lain. Jumlah kursi di DPRD Provinsi Riau diketahui berjumlah 65 kursi.
Ketua DPD II Partai Golkar Bengkalis yang juga merupakan Caleg DPRD Golkar nomor urut 1 Dapil V (Kabupaten Bengkalis-Dumai-Meranti), H.Indra Gunawan Eet, Ph.D memastikan satu kursi untuknya di Provinsi nanti. Pada kesempatan ini Eet mengucapkan terima kasih dan Apresiasi kepada setiap tim Golkar yang berada di daerah maupun pusat.
"Kader militan Golkar disetiap daerah dan juga kerjasama baik dari Kabupaten/Kota hingga Provinsi dan Pusat merupakan jawaban atas hal ini. Kedepan hal ini akan menjadi amanah dari masyarakat yang wajib kita jaga" tuturnya.
Politisi yang juga merupakan Pimpinan DPRD Bengkalis ini mengatakan bahwa hal ini juga membuktikan akar beringin masih kokoh dan bertahan erat di Provinsi Riau.
"Golkar sebagai sebuah Partai dan Organisasi kawakan di Riau khususnya dan Indonesia masih merupakan organisasi yang memiliki kader terbaik dan mempunyai sejarah panjang membangun Negeri. Kedepan yang menjadi PR kita adalah bagaimana menjaga amanah yang diberikan karena hal ini sesuai dengan motto Golkar itu sendiri yaitu "Suara Rakyat Suara Golkar". Tutup Doktor Politik ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews