Penegakan hukum dilakukan di seluruh bagian Indonesia, termasuk di Papua. Aparat keamanan solid dalam menegakkan hukum karena keadilan harus diaplikasikan agar masyarakat terlindungi.
Papua adalah provinsi yang jauh dari Jawa tetapi juga diperhatikan oleh Pemerintah. Buktinya Pekan Olah Raga (PON) XX diselenggarakan di sana dan dibangun pula berbagai fasilitas pendukung untuk kenyamanan masyarakat.
Selain itu, bukti perhatian yang lain adalah penegakan hukum sehingga warga di Bumi Cendrawasih merasa aman.
Penegakan hukum amat penting karena kejahatan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi jika menimbulkan banyak kerugian. Seperti penyelidikan ketika ada dugaan korupsi dana otonomi khusus. Kasus ini wajib ditelusuri hingga tuntas karena dana Otsus disalurkan untuk masyarakat sehingga tidak boleh diambil oleh oknum satu rupiah pun.
Menkopolhukam Mahfud MD sampai memberikan instruksi untuk mengatasi kasus ini. Penyelidikan masih berjalan sehingga belum diketahui apakah benar ada koruptor. Namun penegak hukum terus berusaha agar menemukan apa benar-benar ketemu koruptornya. Dalam menjalankan tugasnya, mereka juga bekerja sama dengan aparat keamanan.
Untuk menegakkan hukum memang bukan hanya tugas dari hakim dan jaksa, tetapi anggota polri dan prajurit TNI bekerja sama agar hukum diterapkan seadil-adilnya. Tugas mereka adalah mengamankan masyarakat dan juga membantu agar hukum diterapkan sehingga tidak ada kekacauan di masyarakat.
Aparat keamanan memang harus solid dalam menegakkan hukum di Papua. Pertama, Indonesia adalah negara hukum sehingga tiap daerah di negeri ini harus ditegakkan hukumnya. Kedua, Papua memiliki kondisi khusus di mana ada gangguan dari kelompok separatis dan teroris. Sehingga penegakan hukumnya harus dilakukan secara khusus.
KST ketahuan membakar 116 rumah warga di daerah Ilaga, Kabupaten Puncak.
Memang belum tertangkap kelompok KST mana yang menjadi pelakunya. Namun aparat berusaha melakukan penangkapan dan ketika tersangka sudah didapat maka ia bisa terkena ancaman hukuman 6 tahun penjara, sesuai dengan pasal 87 KUHP.
Selain itu, Satgas Damai Cartenz juga menangkap Toni Tabuni yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang. Ia jadi tersangka atas kasus penyerangan pos polisi dan juga penembakan Kepala BIN Papua. Jika terbukti jadi aktor utama penembakan maka ancaman hukumannya bisa penjara seumur hidup, bahkan hukuman mati. Hukuman ini dimaksud sebagai efek jera dan anggota KST lain akan takut pada aparat.
Satgas Damai Cartenz merupakan representasi solidnya Aparat Keamanan dalam menegakan hukum di papua karena mereka terdiri dari gabungan antara personel Polri dan prajurit TNI. Walau Nemangkawi diubah jadi operasi Damai Cartenz tetapi anggotanya sama. Mereka memang sengaja digabung agar makin solid. Dengan digabung maka ada dua kekuatan yang jadi satu dan akan baik hasilnya karena KST makin cepat ditangkap dan hukum ditegakkan di Papua.
Kerja sama memang harus dilakukan baik oleh anggota Satgas Damai Cartenz maupun prajurit yang tidak bergabung di dalamnya. Mereka berkolaborasi untuk menegakkan keadilan di Papua dan mengamankan masyarakat. Sehingga warga sipil akan merasa damai tanpa KST dan keadilan diaplikasikan di Papua. Kolaborasi memang penting demi kehidupan warga yang damai.
Aparat keamanan baik anggota TNI maupun Polri bekerja sama demi menegakkan hukum di Papua dan mengamankan masyarakat dari serangan KST.
Kolaborasi amat penting demi keadilan yang merata di Bumi Cendrawasih, karena Indonesia adalah negara hukum. Masyarakat amat berterima kasih karena mereka dilindungi oleh aparat keamanan yang bertugas dengan maksimal.
Dian Ahadi, penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews