Bukan hanya itu. Erick Thohir akan tersingkir dari peta Pilpres 2024, karena mendukung FPI dan ormas terlibat terorisme. Bukan hanya Jokowi yang menghukum.
Mantap. Persoalan lahan PTPN VIII yang diserobot Muhammad Rizieq Shihab (MRS) FPI menjadi perhatian Presiden Jokowi. Langkah berani PTPN VIII melakukan somasi bukan hal biasa. Presiden Jokowi mengikuti dengan seksama.
Bahkan reaksi Mahfud Md terkait pembelaan terhadap FPI oleh Marzuki Alie pun Jokowi tahu. Mahfud Md pun sejatinya paham kasus perampasan lahan oleh FPI itu. Tapi dia menjaga jarak. Agar tidak ada politisasi.
Soal lahan PTPN VIII yang diserobot FPI jadi tugas Erick Thohir, dalam rangka test pembersihan BUMN dari kaum terpapar radikalisme. Juga test mimpi 2024. Apakah ET dekat dengan FPI, PKS dan Jusuf Kalla?
Tidak ada visi menteri. Adanya visi Presiden Jokowi. Maka kebijakan menteri terkait FPI adalah potret penjalanan strategi Jokowi. Strategi mengatasi radikalisme, intoleransi, peredaran narkoba Petamburan, dan terorisme, ada pada Jokowi.
Perbuatan kriminal yang dilakukan oleh FPI yang 37 anggotanya terlibat terorisme pun Jokowi tahu. Karena Jokowi adalah end-user BIN. Maka strategi menghabisi MRS dan FPI jadi prioritas utama. Karena Jokowi paling kritis terkait dengan terorisme, radikalisme, intoleransi.
Perjalanan Chaplin ke Afghanistan yang ingin mengimpor Taliban, ideologi Taliban, untuk menyemangati kaum radikal di Indonesia menjadi perhatian Jokowi. Reaksi akibat ketegasan Jokowi menghabisi para teroris. Jokowi paham jika bisnis Chaplin terusik, maka dia akan aneh-aneh.
Erick Thohir harus belajar. Menteri Agama penakut yang berlatar militer sohib LBP sekalipun Jokowi pecat. Karena tidak efektif. Jokowi tidak segan memecat siapa pun yang tidak mengambil garis lurus. NKRI. Atau jeblok prestasi. Agus Suparmanto contohnya.
Yaqut Cholil Qoumas menjadi amunisi baru Jokowi. Pesan Jokowi kepada Gus Yaqut jelas. Membela kaum nasionalis. Mendukung aparat TNI/Polri. Karena mereka berjibaku melawan intoleransi, radikalisme, terorisme. Yang tengah menyasar FPI. Ormas yang menjadi simbol perlawanan dan pembangkangan hukum.
Kini, test terbesar Erick Thohir adalah menyingkirkan MRS. Menggusur FPI dari markas ilegal tanah serobotan di Megamendung. Erick Thohir tengah diuji garis nasionalismenya. Kompromi dengan FPI adalah pilihan – untuk Pilpres 2024.
Tapi Jokowi paham betul. Jargon umat, membela Islam, hanyalah kedok FPI untuk berbuat maksiat: merampas lahan PTPN VIII. Kamuflase dan kedoknya: pesantren.
FPI mengelabuhi. Berkedok pesantren, Islam, kepentingan agama, FPI melakukan pelanggaran hukum. Bahkan aksi terorisme. Bola ada di Erick Thohir. Kalau ET tidak tegas, dan kompromi dengan FPI, melalui dalih ini-itu, yang ujungnya publik kendor melawan radikalisme, Jokowi pun akan paham.
Mahfud Md yang cerdas belum masuk. Ketika Marzuki Alie ngompori dengan jargon pesantren, Mahfud MD tetap menahan diri. Ini urusan Erick Thohir.
Apalagi momentum tepat. TNI/Polri solid bekerja mendukung Jokowi menghabisi MRS dan FPI. Kini peran Erick Thohir tengah ditunggu Jokowi. Meski ET dekat Jokowi, bukan berarti ET bisa mencoreng Jokowi.
Jika ada kompromi dengan FPI pekan ini, Erick Thokir jadi sorotan. Kejaksaan Agung pun belum masuk ke ranah itu. Badan Pertanahan Nasional (BPN) juga mendukung PTPN VIII. Erick Thohir harus tegas.
Ini bukan hanya soal lahan. Soal FPI. Soal menghabisi ormas ilegal berkedok agama. Pendukung ISIS. Yang MRS adalah pembangkang hukum. Ini soal MRS dan FPI yang menjadi corong ingin menjungkalkan Jokowi.
MRS tak akan tinggal diam, mencari dukungan KAMI, rezim SBY, Chaplin dan Cendana serta PKS. Karena, ambruknya Megamendung adalah akhir kisah FPI. Hancurnya MRS. Simbol kehancuran ormas radikal, oposisi berkedok agama. Ormas pendukung ISIS.
Pertaruhan PTPN VIII ini adalah pertaruhan terbesar Jokowi. Titik kulminasi perlawanan Jokowi. Dan, kegagalan memenangkan perang ini, adalah potret kekalahan Jokowi.
Bukan hanya itu. Erick Thohir akan tersingkir dari peta Pilpres 2024, karena mendukung FPI dan ormas terlibat terorisme. Bukan hanya Jokowi yang menghukum. Erick Thohir terbukti mendukung terorisme, radikalisme, pelanggaran hukum, intoleransi FPI.
Penegakan hukum menggusur FPI dari Megamendung menjadi perhatian Jokowi. Yang mendukung FPI akan dihabisi oleh Jokowi. Dipecat. Termasuk Erick Thohir sekali pun. Makanya Mahfud Md menjaga jarak.
Ninoy Karundeng
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews