Kalau rakyat Indonesia ditanya, apakah citra anggota DPR bagus? Kemungkinan besar jawabannya "Tidak!"
Kalau ditanyakan apa pendapat mereka saat bayangkan Gedung DPR dan anggota DPR? Banyak. Negatif. Bikin ilfil.
Tapi apa mau dikata, toh para anggota DPR itu bisa duduk manis di dalam gedung DPR karena pilihan rakyat juga.
Namun dari sekian banyak penilaian negatif itu, bukan tidak ada pembelajaran yang di dapatkan. Seperti kata bijak ; "Hal negatif bisa memberikan pembelajaran positif". Apa itu?
Citra minor lembaga DPR tak menyurutkan perhatian publik pada lembaga tersebut. Kadarnya tidak main-main. Hampir setiap hari dan bila ada kejadian besar terkait sosial politik, mata rakyat tertuju kepada DPR.
"Kalau nggak ada lu, nggak rame!"
Slogan iklan itu mungkin cocok disematkan pada dua anggota DPR hebat ini. Tanpa mereka berdua, DPR tidak menarik bagi rakyat dan pemerintah.
Mereka adalah Fadli Zon dan Fahri Hamzah (FZ dan FH). Walau mereka berbeda partai, tapi terlihat selalu kompak "mengkritisi" kebijakan pemerintah. Kritiknya seringkali sangat keras, dan "tak masuk akal sehat". Asal Bacot. Konyol. Tidak etis. Terlalu dangkal. Pragmatis.
Ibarat sebuah filem, FH dan FZ adalah pemain antagonis. Publik dan pemerintah dibikin dongkol selama "filem demokrasi" berlangsung. Namun didalam kedongkolan, publik "dipaksa" mencari tahu lebih dalam persoalan politik. Publik "dipaksa" mau menatap DPR. Publik jadi banyak tahu kebijakan pemerintah yang kiranya tidak sempurna.
Secara langsung atau tidak langsung, FH dan FZ telah menjadi inspirator pembelajaran politik bagi rakyat. Sementara di sisi lain menjadikan pemerintah (semakin) hati-hati dalam melaksanakan kebijakan pembangunan. Bagi sesama anggota DPR lain, FH dan FZ menjadi rujukan serta kawan dan lawan dalam dinamika kerja parlementer.
Apa yang anda bayangkan kalau tidak ada sosok FH dan FZ di DPR? Apakah DPR menarik untuk selalu disimak? Apakah publik akan tahu banyak soal politik dan kritik politik?
Walau menjadi peran antagonis yang "nyebelin", harus diakui, FH dan FZ berkontribusi bagi pendidikan politik bagi masyarakat awam.
Kalau mereka tetap jadi pemeran antagonis di DPR, aku sih rapopo.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews