Para penyebar hoax banjir dan ujaran kebencian pada Anies akan aman-aman saja. Karena Anies tidak mau melaporkan mereka.
Alhamdulillah...
Sejak kurang lebih Selasa pekan lalu, Zikria Dzatil, warga Bogor yang ditahan polisi karena diadukan Walikota Surabaya, Risma, bisa berkumpul kembali dengan Gendis, anak bungsunya yang berusia 2 tahun.
Gendis, bisa berkumpul lagi dengan ibunya. Dan Zikria, bisa kembali memeluk dan menyusui Gendis. Meski, kasusnya tetap jalan dan sepertinya akan masuk pengadilan. Zikria juga dikenakan wajib lapor, pulang pergi Bogor-Surabaya seminggu sekali.
Dia tidak bebas, hanya ditangguhkan penahanannya. .
Kasus ini tentu menjadi pelajaran buat Zikria. Setelah ditangguhkan penahanannya, dia mengatakan penyesalan. “Saya tidak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi, dan saya berjanji akan lebih bijak menggunakan media sosial dengan baik dan benar.”
Zikria, ingin bertemu Risma dan meminta maaf secara langsung. Mungkin juga dengan tujuan "melobi" Risma agar kasusnya ini diselesaikan secara kekeluargaan, tidak lewat pengadilan. Ancaman pidananya lumayan, lebih dari 2 tahun penjara. Sayang, Risma menolaknya.
Pelajaran juga buat anda. Bijaksanalah dalam membuat status di medsos. Dan harus siap diperkarakan sewaktu-waktu jika anda SIAL. Sebab itulah resiko berhadapan dengan orang-orang yang berkuasa.
Hukum kita masih diskriminatif. Mereka yang, katakanlah kalangan OPOSAN, beresiko sewaktu-waktu diproses secara cepat jika dilaporkan. Sementara, dengan jenis perbuatan yang sama, kelompok PRO PEMERINTAH, tetap melenggang santai mengetik apa saja.
Kasus Zikria muncul saat dia geram dengan pembully Anies soal banjir tahun baru. Anda, yang membela Anies karena dibully soal banjir saat ini, harus berhati-hati kontrol emosi. Atau, persiapkan diri diciduk polisi.
Sementara, para penyebar hoax banjir dan ujaran kebencian pada Anies akan aman-aman saja. Karena Anies tidak mau melaporkan mereka. Dan karena dalam soal penyebaran Hoaks dan ujaran kebencian, itu hanya berlaku bagi kita, kaum OPOSAN saja.
Semoga Allah melindungi saya dan anda.
Tabik!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews