Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno beranggapan beberapa lembaga survei membangun narasi kalau pasangan Jokowi-Ma'ruf pasti menang di Pilpres.
Pernyataan ini cukup membingungkan, sebab jika benar dugaan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kalau lembaga survei tersebut didanai oleh tim Jokowi-Maruf Amin, lantas buat apa dirilis jika tidak bertujuan membangun narasi untuk memenangkan kliennya?
Yang justru jadi pertanyaan, mengapa lembaga survei yang mengawal atau didanai oleh Tim Prabowo-Sandi tidak merilis hasil surveinya?
Jangankan Pilpres, pemilihan kepala daerah setingkat bupati saja memanfaatkan jasa lembaga survei. Saya haqqul yaqin kalau Tim Prabowo-Sandiga Uno dikawal oleh lembaga survei profesional.
Pengalaman saya sebagai tim lawyer kandidat kepala daerah yang telah berpuluh kali duduk bersama dengan lembaga survei yang sekaligus berperan sebagai konsultan politik. Jika klien mereka kalah, apa lagi kalau telak, biasanya lembaga survei tersebut memilih tidak merilis hasil surveinya atas persetujuan kliennya.
Sebaliknya tim pemenangan akan berupaya mati-matian mendelegitimasi hasil survei yang memenangkan lawannya. Hal yang lazim saja saya kira.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews