Bulan lalu, bulan September, dapat disebut sebagai September yang penuh kejutan!
Poros Prabowo terkejut. Cak Imin dan PKB yang sudah lama bersama, tiba tiba pergi bergabung dengan Poros lain: Nasdem dan PKS.
Kubu Demokrat juga terkejut. AHY yang sudah bersiap menjadi cawapres Anies, sudah pula mereka memasang baliho Anies- AHY di berbagai penjuru wilayah, tiba- tiba ditinggal. Anies justru deklarasi berpasangan dengan Muhaimin.
Publik juga terkejut melihat para politisi berlompatan. Demokrat pun bergabung ke Prabowo. Lalu sebagai cawapres nama Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa mulai menguat.
Tapi bagaimana dengan efek elektoral dengan semua manuver itu? Mengapa dukungan kepada Anies Baswedan justru kini menurun? Bagaimana jika Prabowo berpasangan dengan Khofifah?
Bagaimana jika yang dihadapi Prabowo bukan Ganjar- Sandi? Tapi Ganjar- Mahfud MD?
Setiap bulan LSI Denny JA merekam perkembangan elektabilitas capres, cawapres, partai dan isu strategis lain.
Prabowo Subianto masih kokoh di urutan teratas. Prabowo masih paling unggul di bandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 4 - 12 September 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.
-000-
Capres dan Anies yang Menurun
Kepada responden kita tanyakan : bila pemilihan presiden diadakan sekarang, siapakah yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden diantara tiga nama-nama berikut : Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto?
Hasilnya, sebanyak 39.8% menyatakan memilih Prabowo Subianto, sebanyak 37.9% menyatakan memilih Ganjar Pranowo, sebanyak 14.5% menyatakan memilih Anies Baswedan. Adapun yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab sebesar 7.8%.
Per-September 2023, Prabowo masih kokoh di urutan teratas. Prabowo masih paling unggul di bandingkan Ganjar dan Anies. Selisih elektabilitas Prabowo dengan Ganjar sebesar 1.9%. Selisih elektabilitas Prabowo dengan Anies sebesar 25.3%. Adapun selisih Ganjar dan Anies sebesar 23.4%.
LSI Denny JA pada tahun 2023 sudah melakukan survei nasional sebanyak enam kali. Survei di lakukan pada bulan Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September.
Dari enam kali survei nasional terlihat Prabowo tren nya positif. Di bulan Januari 2023, Prabowo memang kalah dibandingkan Ganjar. Tapi tren berbalik. Prabowo konsisten unggul di urutan teratas, sejak Mei 2023.
Jika di bandingkan antara Januari dan September 2023, Prabowo ada kenaikan sebesar 14.4%. Elektabilitas Prabowo di bulan Januari sebesar 25.4%.
Pada Bulan Mei elektabilitas Prabowo naik drastis menjadi 33.9%. Bulan Juni naik menjadi 34.4%. Juli sebesar 38.2%. Agustus turun sebesar 36.2%. September sebesar naik lagi 39.8%. Sedikit lagi elektabilitas Prabowo menyentuh angka 40%.
Ganjar Pranowo pada Januari 2023 elektabilitasnya teratas. Namun pasca bulan Mei 2023 (sampai saat ini/September 2023), menjadi runner-up di bawah Prabowo.
Jika dibandingkan Januari dan September, Ganjar Pranowo ada kenaikan sebesar 0.1%. Elektabilitas Ganjar pada bulan Januari sebesar 37.8%. Bulan Mei terjadi penurunan yang cukup drastis menjadi 31.9%.
Juni 2033, Ganjar berhasil membalikan tren menjadi 32.7%. Juli naik kembali menjadi 35.3%. Agustus naik menjadi 35.8%. September naik menjadi 37.9%.
Anies Baswedan konsisten di urutan ketiga dengan elektabilitas tertinggi sebesar 22.1%. Elektabiltas Anies naik turun.
Jika dibandingkan Januari dan September, elektabilitas Anies Baswedan ada penurunan sebesar 7.6%. Januari sebesar 22.1%. Bulan Mei turun menjadi 20.8%. Bulan Juni naik menjadi 22.1%. Bulan Juli turun menjadi 18.4%. Bulan Agustus naik menjadi 19.7%. Bulan September turun menjadi 14.5%.
Selama enam kali survei, ini adalah titik terendah yang diperoleh Anies sebesar 14.5%. Anies justru menurun setelah memilih Muhaimin Iskandar sebagai bacawapresnya.
Pada bulan Agustus (sebelum deklarasi AMIN) elektabilitas Anies sebesar 19.7%. Pasca deklarasi (survei September) elektabilitas Anies sebesar 14.5%. Elektabiltias Anies menurun 5.2% setelah deklarasi Muhaimin sebagai bacawapresnya.
Mengapa Anies menurun?
Dari hasil riset kualitatif, terdapat dua hal yang menyebabkan suara Anies menurun.
Pertama, adalah kritik keras SBY soal pemimpin yang tidak memegang janji, yang beredar luas. SBY adalah mantan Presiden RI dua periode. Publik yang menjadikan SBY panutannya tentulah masih banyak. Kritikan yang keras dari mantan presiden dua periode tentu bisa mempunyai efek pada persepsi yang berkembang di publik.
Kedua, Muhaimin kalah populer dan kalah disukai dibandingkan dengan AHY. Popularitas atau pengenalan AHY sebesar 65.9%. Popularitas Muhaimin sebesar 49%. Popularitas keduanya terpaut 16.9%.
Dari sisi kesukaan, AHY kesukaan terhadapnya sebesar 68.3%. Kesukaan terhadap Muhaimin sebesar 61.5%. Angka kesukaan terhadap keduanya terpaut 6.8%.
Popularitas AHY bisa dilacak dari kontestasi di pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Pada saat itu Pilkada DKI mendapat liputan yang sangat luas. AHY yang menjadi salah satu kontestan mendapatkan efek popularitasnya. Simpati publik (kesukaan) juga muncul karena AHY relatif bersih dari pemberitaan kasus hukum maupun tindakan tercela.
Asosiasi Anies Baswedan dengan AHY, SBY dan Demokrat lebih kuat elektabikitasnya ketimbang Anies dengan Muhaimin Iskandar dan PKB.
Bagaimana peta head to head saat ini?
Head to head Prabowo vs Ganjar, Prabowo unggul telak sebesar 8.1%. Elektabilitas Prabowo di angka 52.3%. Elektabilitas Ganjar di angka 44.2%.
Secara tracking survei, Ganjar pernah unggul atas Prabowo, yaitu di bulan Januari 2023. Saat itu elektabilitas Ganjar diangka 43.1%. Elektabilitas Prabowo 38.5%.
Pasca Mei sampai dengan saat ini (September), terlihat Prabowo unggul telak. Bulan Mei, Prabowo 44.5%, Ganjar 38.1%. Bulan Juni, Prabowo 50.4%, Ganjar 43.2%. Bulan Juli, Prabowo 52%, Ganjar 41.6%. Bulan Agustus, Prabowo 51.5%, Ganjar 43.1%. Bulan September, Prabowo 52.3%, Ganjar 44.2%.
Dukungan Distribusi Capres
Dari segmen ekonomi, di masyarakat dengan pendapatan di bawah 2juta/bulan, Prabowo unggul tipis atas Ganjar. Elektabiltas Prabowo di segmen ini sebesar 39.5%. Elektabilitas Ganjar sebesar 38.5%. Elektabilitas Anies sebesar 11.9%.
Di masyarakat dengan pendapatan 2-4juta/bulan, Prabowo unggul telak. Elektabilitas Prabowo sebesar 40.5%. Elektabilitas Ganjar sebesar 35.9%. Elektabilitas Anies sebesar 16.5%.
Di masyarakat dengan pendapatan 4juta/perbulan ke atas, Ganjar unggul tipis atas Prabowo. Elektabilitas Ganjar sebesar 40.8%. Elektabilitas Prabowo sebesar 38.9%. Elektabilitas Anies sebesar 19.4%.
Dari segmen ekonomi, dukungan terhadap Prabowo paling tinggi di pendapatan 2-4juta/bulan (40.5%). Dukungan terhadap Ganjar paling tinggi di pendapatan 4juta/bulan keatas (40.8%). Dukungan terhadap Anies paling tinggi di pendapatan 4juta/bulan keatas (19.4%).
Dari sisi pendidikan, masyarakat dengan pendidikan tamat SD ke bawah, paling banyak memilih Prabowo. Dukungan Prabowo di segmen ini sebesar 41.5%. Dukungan terhadap Ganjar sebesar 35.9%. Dukungan terhadap Anies sebesar 13.6%.
Masyarakat dengan pendidikan tamat SMP sederajat, paling banyak memilih Ganjar. Dukungan Ganjar di segmen ini sebesar 45.4%. Dukungan terhadap Prabowo sebesar 37.0%. Dukungan terhadap Anies sebesar 11.5%.
Masyarakat dengan pendidikan tamat SMA sederajat, paling banyak memilih Prabowo. Dukungan Prabowo di segmen ini sebesar 41.6%. Dukungan terhadap Ganjar sebesar 37.3%. Dukungan terhadap Anies sebesar 15.2%.
Masyarakat dengan pendidikan tamat D3 keatas, paling banyak memilih Prabowo. Dukungan Prabowo di segmen ini sebesar 32.7%. Dukungan terhadap Ganjar sebesar 29.2%. Dukungan terhadap Anies sebesar 23.6%.
Bagaimana dari sisi Gender, Agama, dan pilihan partai?
Dari sisi gender, laki-laki lebih banyak mendukung Prabowo. Prabowo di laki-laki mendapatkan dukungan 42.6%. Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 37.0%. Anies mendapatkan dukungan sebesar 12.8%.
Di masyarakat yang berjenis kelamin perempuan, Ganjar unggul tipis atas Prabowo. Di perempuan Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 38.8%. Prabowo mendapatkan dukugnan sebesar 36.9%. Anies mendapatkan dukungan sebesar 16.3%.
Dari sisi agama, di pemilih Muslim Prabowo unggul. Dukungan Prabowo di Muslim sebesar 41.7%. Dukungan Ganjar di Muslim sebesar 34.6%. Dukungan Anies di Muslim sebesar 16.4%.
Di pemilih non-muslim, Ganjar unggul. Dukungan non-muslim terhadap Ganjar sebesar 61.9%. Dukungan non-Muslim terhadap Prabowo sebesar 25.3%. Dukungan Non-Muslim terhadap Anies sebesar 1.0%.
Ini perlu menjadi perhatian poros Prabowo. Untuk segmen pemilih non- Muslim, Prabowo kalah sangat telak dibandingkan dukungan ke Ganjar.
Dari pilihan partai, Prabowo unggul di pemilih Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, dan PKB. Di pemilih Gerindra Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 89.1%. Di pemilih Demokrat sebesar 76.9%. Di Pemilih Golkar sebesar 65.1%. Di pemilih PAN sebesar 51.9%. Di Pemilih PKB sebesar 41.4%.
Walau Muhaimin berhasil memindahkan dukungan partainya ke Anies Baswaden, tapi di basis pemilih PKB, masih lebih banyak mereka ke Prabowo.
Ganjar unggul di pemilih PDIP dan PPP. Di pemilih PDIP Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 80.6%. Di pemilih PPP Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 40%.
Anies unggul di pemilih pemilih PKS dan Nasdem. Di Pemilih PKS Anies mendapatkan dukungan sebesar 57.1%. Di pemilih Nasdem Anies mendapatkan dukungan sebesar 48.6%.
Bagaimana dukungan dari sisi wilayah?
Dari lima provinsi populasi terbesar, Prabowo unggul di tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten), Ganjar unggul di dua provinsi (Jawa Tengah dan Sumatera Utara).
Di Jawa Barat Prabowo unggul. Elektabilitas Prabowo sebesar 37.4%. Elektabilitas Ganjar sebesar 26.7%. Elektabilitas Anies sebesar 23.3%.
Di Jawa Timur Prabowo unggul. Elektabilitas Prabowo sebesar 44.2%, Elektabilitas Ganjar sebesar 41.5%. Elektabilitas Anies sebesar 11.5%
Di Jawa Tengah Ganjar unggul. Elektabilitas Ganjar sebesar 73.3%. Elektabilitas Prabowo sebesar 10.3%. Elektabiltias Anies sebesar 5.8%.
Di Sumatera Utara Ganjar unggul. Elektabilitas Ganjar sebesar 65%. Elektabilitas Prabowo sebesar 30.0%. Elektabilitas Anies sebesar 5.0%
Di Banten Prabowo unggul. Elektabilitas Prabowo sebesar 51.3%. Elektabilitas Ganjar sebesar 13.3%. Elektabilitas Anies sebesar 30.0%.
Dari sisi teritori pulau Prabowo dan Ganjar sama-sama unggul di tiga pulau. Prabowo unggul di Sumatera, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Ganjar unggul di Jawa, Kalimantan dan Bali-NTB-NTT.
Pulau Jawa keunggulan ada di Ganjar. Elektabilitas Ganjar sebesar 42.2%. Elektabilitas Prabowo sebesar 36.8%. Elektabilitas Anies sebesar 14.6%.
Pulau Sumatera keunggulan ada di Prabowo. Elektabilitas Prabowo sebesar 44.2%. Elektabilitas Ganjar sebesar 35%. Elektabilitas Anies sebesar 14.4%.
Pulau Sulawesi keunggulan ada di Prabowo. Elektabiltas Prabowo sebesar 59.8%. Elektabilitas Anies sebesar 21.7%. Elektabilias Ganjar sebesar 15.0%.
Pulau Kalimantan keunggulan ada di Ganjar. Elektabilitas Ganjar sebesar 44.0%. Elektabilitas Prabowo sebesar 38.5%. Elektabilitas Anies sebesar 14.0%.
Pulau Bali, NTB dan NTT keungulan ada di Ganjar. Elektabilitas Ganjar sebesar 45.0%. Elektabilitas Prabowo sebesar 38.5%. Elektabilitas Anies sebesar 2.5%.
Pulau Maluku dan Papua keunggulan ada di Prabowo. Elektabilitas Prabowo sebesar 34.2%. Elektabilitas Anies sebesar 16.7%. Elektabilitas Ganjar sebesar 13.3%. Menarik di pulau Maluku dan Papua ini, karena yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab paling besar di angka 35.8%.
Bagaimana dukungan dari sisi kepuasan terhadap presiden dan pandangan terhadap agama dan politik?
Publik yang puas dengan kinerja presiden Jokowi (76.3%), dukungannya paling banyak ke Prabowo.
Prabowo di segmen ini mendapatkan dukungan sebesar 42.2%. Terpaut tipis dengan Prabowo, adalah Ganjar. Ganjar di segmen ini mendapatkan dukungan sebesar 41.8%. Dukungan terhadap Anies dari segmen yang puas terhadap kinerja presiden Jokowi ada di angka 9.8%.
Publik yang tidak puas dengan kinerja presiden Jokowi (23.3%), dukungannya paling banyak ke Prabowo. Di segmen ini Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 32.6%. Terpaut tipis dengan Prabowo adalah Anies. Anies di segmen ini mendapatkan dukungan sebesar 30.0%. Dukungan terhadap Ganjar dari segmen yang kurang/tidak puas terhadap kinerja Jokowi berada di angka 25.9%.
Prabowo unggul di publik yang puas maupun yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Di publik yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi, Prabowo bersaing ketat dengan Ganjar (selisih 0.4%). Di publik yang tidak puas dengan kinerja presiden Jokowi, Prabowo bersaing dengan Anies (selisih 2.6%).
Sangat terasa di data survei. Memang Prabowo dan Ganjar Pranowo berebut pemilih yang puas dengan Jokowi.
Bagi publik yang menilai agama dan politik jangan disatukan, pilihan capresnya paling banyak ke Ganjar. Di segmen ini Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 46.2%. Dukungan terhadap Prabowo sebesar 36.4%. Dukungan terhadap Anies sebesar 11.8%.
Bagi publik yang menilai agama dan politik adalah satu kesatuan, pilihan capresnya paling banyak ke Prabowo. Di segmen ini Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 43.6%. Ganjar mendapatkan dukungan sebesar 34.3%. Anies mendapatkan dukungan sebesar 17.6%.
-000-
Elektabilitas tiga pasang pasang capres-cawapres
Pasangan capres dan cawapres menjadi lebih ramai dengan masuknya nama Khofifah dan Mahfud MD. LSI Denny JA sendiri sejak bulan Mei 2023 selalu menyertakan nama dua tokoh ini dalam simulasi pasangan.
Namun simulasi Khofifah dan Mahfud MD tidak dipublikasi karena saat itu nama mereka sebagai cawapres belum bersinar seperti sekarang.
LSI Denny JA melakukan beberapa simulasi pasangan capres.
Jika Prabowo berpasangan dengan Erick Thohir, Ganjar Pranowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, bagaimana hasilnya?
Prabowo – Erick berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 39.3%. Posisi kedua adalah Ganjar – Sandi dengan dukungan 36.9%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhamimin dengan dukungan sebesar 13.6%.
Prabowo – Erick unggul atas Ganjar – Sandi sebesar 2.4%. Unggul atas Anies – Muhaimin sebesar 25.7%.
Jika Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, pasangan mana yang unggul?
Prabowo – Gibran berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 38.5%. Posisi kedua adalah Ganjar – Sandi dengan dukungan sebesar 35.6%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhaimin dengan dukungan sebesar 14.1%
Prabowo – Gibran unggul atas Ganjar – Sandi sebesar 2.9%. Unggul atas Anies – Muhaimin sebesar 24.4%
Jika Prabowo berpasangan dengan Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, pasangan mana yang unggul?
Prabowo – Airlangga berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 38.8%. Posisi kedua adalah Ganjar – Sandi dengan dukungan sebesar 35.1%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhaimin dengan dukungan sebesar 13.9%
Prabowo – Airlangga unggul atas Ganjar – Sandi sebesar 3.7%. Unggul atas Anies – Muhaimin sebesar 24.9%.
Bagaimana Jika Prabowo menggandeng Khofifah dan Ganjar menggandeng Mahfud MD?
Prabowo – Khofifah berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 38.4%. Posisi kedua adalah Ganjar – Sandi dengan dukungan 35.3%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhaimin sebesar 14.0%.
Prabowo – Khofifah berada di posisi teratas dengan dukungan sebesar 38.7%. Posisi kedua Ganjar – Mahfud dengan dukungan 35.8%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhaimin sebesar 14.4%.
-000-
Kesimpulan :
Terdapat enam kesimpulan dari rilis kali ini.
Pertama, manuver Koalisi Perubahan yang penuh kejutan dengan pasangan Anies – Muhaimin justru menurunkan elektabilitas Anies Baswedan.
Kedua, kritik keras SBY yang merasa dikhianati oleh Anies Baswedan, yang disiarkan masif, cukup berpengaruh atas menurunnya elektabilitas Anies Baswedan.
Ketiga, Prabowo masih unggul dukungan baik untuk pertarungan tiga capres (Prabowo, Ganjar, Anies) ataupun head to head dengan Ganjar.
Keempat, pasangan Anies – Cak Imin masih di rangking tiga, selisih dua digit dibandingkan pasangan Ganjar – (Sandi/Mahfud), atau Prabowo – (Erick/Gibran/Airlangga/Khofifah)
Kelima, dalam pilkada DKI, Anies juga selalu buncit, namun mesinnya memanas di babak akhir, bahkan menang. Anies masih tetap
potensial melaju sebagai kuda hitam.
Keenam, hingga September 2023, pasangan Prabowo masih tetap capres dengan elektabilitas tertinggi, siapapun cawapresnya.
Jika September bulan lalu penuh kejutan, maka Oktober bulan ini penuh kepastian. Di bulan ini, pendaftaran Capres- Cawapres dibuka tanggal 19-25 Oktober 2023.
Denny JA
***
Data lebih lengkap dapat dilihat di
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews