Kalau Amandemen sudah dijalankan, masa jabatan presiden bisa tiga kali atau lebih, maka tidak ada alasan Jokowi menolak kehendak rakyat.
Nyoman Nuarta sedang menyiapkan patung Jokowi menaiki motor yang akan di pajang di Mandalika. Sebentar lagi angin senyinyir akan makin deras dengan segala fitnahnya.
Bersamaan dengan makin jelasnya hasil kerja Jokowi, begitu juga getar kekhawatiran kita kalau manusia luar biasa ini merucut tak bisa kita gandoli untuk ketiga kali.
Kita tau sampah politik mulai dijual dengan banyak cara lama. Bahkan sekelas destroyer seperti Anies mulai dipoles bak barang jualan yang jelas rongsokan dibilang berlian, ini 'kan gila namanya.
Pemimpin itu dipilih, bukan minta dipilih. Orang pilihan itu hanya ada dua yang kalau di floor pasti disambar pemilih. Dialah Jokowi dan Ahok, dan ada potensi susulan GP.
Walau kita tau ada juga beberapa yang berpotensi pada grade di bawahnya. Di sana ada SM, ETHO, tapi mereka bukan orang partai yang mengatur angin Nusantara, sehingga perahu harus mengikuti arah tiupannya.
Muka-muka tak ramah buat Indonesia ini sangat mengkhawatirkan kita, Jakarta jadi porakporanda, bahkan RK yang bermuka dua juga sama bahayanya dia dan AB adalah alumni Petamburan yang jelas piaraan Cendana.
Kewaspadaan kita atas gelontoran dana triliunan untuk memuluskan nafsu kekuasaan mereka bukan kerjaan gampang. Sampah di atas akan dipoles dengan dana besar yang digelontorkan pada grass roots denhan akhlak yang masih sebatas isi perut, umpan pasti dimakan, setelah itu Nusantara pingsan dipimpin manusia sungsang pikiran dengan philosofi berkuasa dulu, mikir bekalakangan, negara akhirnya jadi barang dagangan.
Melawan kekuatan uang mereka tidak ada yg kuat, satu-satunya jalan adalah dihadapi dengan kenyataan sosok yang sudah kelihatan hasil kerjanya dan makin dicintai rakyatnya. Jokowi satu-satunya, tidak ada calon pemimpin sebaik dia, Ahok urutan berikutnya, semoga Tuhan menjadikan mereka buat Indonesia dan bisa menyelamatkan dari terkaman pada jahanam yang diam mengendap bersiap melahap semua kekayaan Nusantara sebagai mana saat mereka berkuasa, orba adalah malapetaka buat Indonesia.
Gaung Jokowi tiga kali makin meninggi, Undang-undang harus dikoreksi karena ia bukan kitab suci.
Jangan tanya Jokowi mau atau tidak, orang yang patuh atas konstitusi ini harus dicegat dengan konstitusi. Kalau Amandemen sudah dijalankan, masa jabatan presiden bisa tiga kali atau lebih, maka tidak ada alasan Jokowi menolak kehendak rakyat.
Jangan gegara mau menjadikan Puan presiden, PDIP diam seribu bahasa, seperti tikus kedinginan. Kelas partai pemenang pemilu kok syaraf negarawannya ngilu.
Mari tinggikan suara menekan amandemen UU Pemilu agar bisa mendorong Jokowi tiga kali sebelum Indonesia dicengkram para gali.
Jokowi tiga kali Indonesia makin jaya, Jokowi berhenti kita sakit gigi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews