Sejak pertengahan Januari 2021, pemerintah telah memulai program vaksinasi untuk menanggulangi wabah Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) secara massal. Hal itu dilakukan sebagai upaya mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) dengan sasaran 182 juta orang atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Untuk menyukseskan pelaksanaan vaksin tersebut, Komisi Informasi (KI) Pusat senantiasa mengajak stakeholder baik itu pemerintah melalui kementerian, Lembaga, dan institusi lainnya untuk mendukung suksesnya program vaksinasi nasional.
Ketua Komisi Informasi (KI) Pusat Gede Narayana dalam live podcast media Kata Indonesia (25/3) menjabarkan peran yang sudah dilakukan KI Pusat dalam mendukung dan melawan narasi negatif seputar vaksinasi agar tidak sampai menjadi informasi publik.
“Selain edukasi dan kampanye literasi, Kita (KI Pusat) mengeluarkan surat edaran atau pernyataan guna mengkofirmasi suatu informasi yang beredar di masyarakat luas” ujar Gede.
Gede mengatakan peran setiap lembaga secara pro aktif dapat mengisi berbagai saluran komunikasi yang dimiliki untuk dapat meliterasi hal-hal positip khususnya dalam ikut mensukseskan penanganan pandemi covid-19 ini.
"Membangun sinergitas dengan pemanfaatan ruang keterbukaan informasi publik, melalui penyebaran informasi sejelas-jelasnya , transparan kepada publik , itu sama dengan meliterasi publik dan juga berfungsi dapat meluruskan berbagai disinformasi maupun berita-berita hoaks."kata Gede dalam Live Podcast Media Kata Indonesia (25/3).
Gede pun mengimbau kepada berbagai stakeholder untuk dapat ikut berkontribusi mensukseskan penamganan pandemi covid-19 khususnya dalam keberhasilan program vaksinasi agar bangsa Indonesia dapat keluar dari berbagai krisis yang merupakan dampak dari pandemi ini, KI Pusat pun menjamin hak akses dan layanan informasi publik serta membuka ruang partisipasi masyarakat terkait program vaksinasi covid-19.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews