PDI Perjuangan, berani mencalonkan legeslatif yang bersih untuk Pemilihan di 2019, bagi saya itu PRESTASI. Apakah cuma itu prestasi di 46 tahun ultah PDI Perjuangan? Tidak. Prestasi lainnya, Ribuan kepala daerah adalah buktinya.
Tapi masih ada juga yang korupsi dan tertangkap dari PDI Perjuangan. Helo, jangan naiflah. Memang ada mesin yang bisa memberi peringatan si A kalau menjabat bakal jadi koruptor?
PDI Perjuangan mempunyai Sekolah Kaderisasi, yang mendidik bagaimana menjadi politikus sekaligus pelayan masyarakat. Jika pada perjalanan ada yang korupsi, bukan partai nggak bertangung jawab tapi itu sangat individual. Ibu Megawati dengan tegas mengatakan, barangsiapa anggota partai yang terbukti dan kedapatan melakukan perbuatan itu (Korupsi) silahkan Get out (Pecat).
Bahkan Ibu Megawati dengan wajah berkerut mengatakan: "Apa tidak malu sama anak dan keluarga, memberi makan dari hasil korupsi?"
PDI Perjuangan adalah partai yang merupakan titisan dari PNI-Partai Nasionalis Indonesia yang didirikan Bung Karno tahun 1927. Maka wajarlah kalau semangat PDI Perjuangan adalah semangat Bung Karno. Di tahun ke 46 usia PDI Perjuangan, adalah usia yang matang.
Hari ini, Minggu 6 Januari 2019, JIEXPO Kemayoran memerah dengan suka cita. Ya merah itu cinta. Nggak ada warna kuning, hijau, biru atau ungu untuk mengekpsresikan cinta. Dan jangan heran kalau wajah-wajah rakyat gembira hadir ikut bersukaria merayakan aura ulang tahun PDI Perjuangan.
Ribuan pengurus dari tingkat RW hingga tingkat propinsi hadir. bahkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto, ikut bergoyang bersama, sebagai bukti kegembiraan hati.
Makanan, hiburan-musik dan lagu menyatukan masyarakat sekitar dengan anggota PDI Perjuangan. Merah-merah ekpresi cinta dan kebahagiaan. Sayapun turut gembira, karena kesan PDI perjuangan dengan lambang banteng Moncong putih tak lagi terlihat garang. Bergembira di hari ulang tahun, boleh-boleh saja.
Daftar Caleg PDI Perjuangan untuk 2019 tanpa rekam jejak maslah, adalah hadiah untuk rakyat Indonesia. Tak ada kata terlambat buat partai lain untuk melakukan hal yang sama, karena ketika partai berani membuat peraturan yang mensyaratkan anggota partainya harus bersih jika ingin mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, mulai dari DPRD hingga DPR/MPRI, saya percaya Indonesia masih memiliki harapan besar untuk menjadi negara besar.
PDI Perjuangan adalah salah satu partai yang saya percaya bisa mendukung dan mengkritisi pemerintah. Termasuk nyang akan mengantar NKRI, sebagai negara yang memegang pernana penting di dunia. Sama seperti di masa Bung Karno. Hidup PDI Perjuangan, teruslah memperbaiki diri dan jadi lebih baik.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews