Basis-basis calon pendukung gerakan arah baru indonesia di bawah ini menunjukkan bahwa misi utama Gaerakan ini adalah menghimpun semua potensi anak bangsa indonesia berbasis karya untuk mencari solusi ril bagi setiap masalah bangsa indonesia kedepan yang semakin kompleks dan kompetitif.
Basis calon pendukung gerakan arah baru Indonesia itu adalah;
1. Mereka kalangan Millenial, Anak anak muda yang punya tradisi kritis dan hidup dengan banyak informasi.
2. Kalangan well informed, mereka yang bukan hanya kaya informasi, tapi juga cerdas dalam memilah milih informasi sehat dan akurat.
3. Kalangan well educated, mereka yang masa akses pendidikannya lebih lama dan lebih siap secara mental intelektualitas.
4. Kalangan Well civilized, mereka yang punya pemahaman yang baik tentang pengetahuan suatu peradaban dan dia sendiri punya standar peradaban ideal dunia yang dia yakini.
5. Kalangan middle class, kalangan menengah yang sudah sering melakukan banyak diskusi, melakukan perjalanan rohani, perjalanan wisata dengan rutin dan tidak kurang piknik juga hiburan.
6. Kalangan Ibu Ibu dan bapak bapak yang peduli dengan isu isu sosial, peduli dengan tema politik, Ekonomi, budaya, dan tertarik mendiskusikan banyak hal tentang perubahan perubahan lingkungan sekitar, masuk juga dalam golongan ini adalah ibu ibu sosialita yang cerdas dan punya komunitas dalam bergaul.
7. Kalangan Gladiator politik, kalangan yang terlibat langsung dalam proses politik, baik sebagai pengurus partai, pekerja sukarela dalam politik, calon wakil rakyat, para pemangku kebijakan publik, dan mereka yang aktif berpolitik setiap saat.
8. Kalangan Spectator politik, mereka adalah kalangan yang suka membicarakan isu isu sosial politik terkini walaupun mereka tidak terlibat langsung dalam proses politik, termasuk ormas, LSM, dan yang sejenisnya. kalangan ini biasanya tertarik dengan acara acara diskusi diskusi politik ilmiah maupun kajian non official dalam politik.
9. Kalangan Apatis, mereka yang selama ini cuek dan abai dengan isu isu politik, secara kultural minat ini bisa ditumbuhkan kembali dengan pendidikan politik yang bertahap dan terukur yang terus diberikan oleh Gerakan Arah Baru Indonesia.
Merujuk lagi ke poin kalangan Gladiator, maka potensi mereka yang akan bergabung dan mendukung gerakan arah baru indonesia adalah.
10. Mereka yang menganut paham politik kalangan tengah antara haluan Demokrat dan Gerindra.
11. Kalangan tengah antara haluan mazhab PKB dan PAN, kalangan tengah yang menganut paham politik moderat kultural antara PPP - PKS, kalangan tengah antara haluan kiri tengah PDIP dan Haluan Kiri Jauh Nasdem-Perindo. Rata rata generasi generasi penerus mereka nantinya.
12. Kalangan islam tradisional yang selama ini masih memahami islam sebatas ibadah dan ritual semata, dan kalangan umum yang punya idealisme nasionalis yang cinta tanah Air dan ingin melihat indonesia maju tanpa embel embel politik identitas, suku, ras dll.
Basis-basis ini menunjukkan bahwa Gerakan arah baru indonesia adalah gerakan terbuka bagi semua anak negeri dengan basis pengetahuan yang cakap dan basis tradisional yang masih mau berubah.
Basis basis ini menunjukkan bahwa ceruk calon pendukung gerakan arah baru indonesia adalah sangat beragam dan tidak terikat oleh salah satu mazhab atau partai politik tertentu dan warna ideologis tertentu.
Sadar akan itu semua, dan sadar bahwa Indonesia adalah negara mejemuk, hiterogen dan sangat beragam, maka Gerakan Arah Baru Indonesia wajib bersungguh sungguh dan maksimal dalam mendekati mereka semua untuk bersatu padu untuk mendorong NKRI kedepan menjadi salah satu kekuatan dunia yang berwibawa di kancah politik global.
***
Tengku Zulkifli Usman, Arah Baru Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews