JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga integritas serta tata kelola yang bersih dalam setiap upaya penanganan dan pemulihan bencana. Pesan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan arahan di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar, menyusul bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Presiden meminta seluruh jajarannya memahami bahwa musibah ini harus dipandang sebagai persoalan kebangsaan yang memerlukan penanganan menyeluruh.
“Kita harus melihat perspektif yang lebih besar. Jadi kita harus tahu bahwa kalau ada cobaan kita harus lihat juga masalah bangsa yang lebih besar,” ujarnya, Senin (8/12/2025).
Ia menegaskan bahwa setiap sumber daya negara harus dikelola dengan penuh tanggung jawab. Presiden menekankan tidak ada ruang bagi praktik koruptif dalam penanganan bencana, mengingat seluruh bantuan dan anggaran ditujukan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat yang terdampak.
“Saya ingatkan tidak boleh ada penyelewengan, tidak boleh ada korupsi di semua entitas pemerintahan,” tegasnya.
Presiden Prabowo menambahkan bahwa dirinya tidak akan memberikan toleransi bagi pihak yang berupaya mencari keuntungan di tengah penderitaan warga.
“Saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Saya akan tindak sangat keras,” tandasnya.
Ia turut menginstruksikan jajaran Kepolisian serta pemerintah daerah untuk aktif mengawasi dan menindaklanjuti setiap indikasi kecurangan sesuai ketentuan hukum.
“Jangan ada mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat. Jadi kepolisian, semua pihak periksa. Pemda, catat kalau ada yang nakal-nakal, lipatgandakan harga dan sebagainya,” tutup Presiden.
Dukungan terhadap sikap tegas pemerintah juga datang dari Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Golkar, Soedeson Tandra. Ia menilai langkah Presiden sebagai instrumen penting memastikan seluruh bantuan bagi korban tersalurkan tepat sasaran.
“Ya terus terang kami mendukung apa yang disampaikan oleh Presiden itu,” ujarnya di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Soedeson menegaskan bahwa dana bencana harus diterima langsung oleh pihak yang berhak. Namun ia mengingatkan agar aparat penegak hukum tidak melakukan kriminalisasi penggunaan anggaran dalam kondisi darurat, selama digunakan secara benar. Ia menyebut sikap Presiden perlu dipahami sebagai dorongan untuk memperkuat pengawasan. “Jadi pesan Presiden itu harus kita tangkap sebagai suatu ikhtiar, suatu harapan,” pungkasnya.****
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews