Pasar tradisional dinilai dapat menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Apalagi tidak sedikit pedagang atau pengunjung pasar yang tidak mengindahkan perihal social distance. Sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi untuk menghentikan persebaran virus mematikan tersebut.
Dalam mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan pasar tradisional, Pemerintah Provinsi Lampung memiliki rencana untuk melaksanakan rapid test secara masal di pasar tradisional. Test tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi persebaran covid-19. Apalagi di sejumlah daerah, pasar tradisional telah menjadi salah satu cluster baru persebaran virus corona.
Di Provinsi DKI Jakarta, tercatat sebanyak 79 pedagang di 12 pasar tradisional DKI Jakarta telah dinyatakan positif virus corona. Mereka dinyatakan positif covid-19 usai Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan tes PCR atau SWAB secara massal beberapa waktu lalu.
Kondisi tersebut tentu memaksa 12 pasar tradisional ditutup untuk sementara. Saat ini 79 pedagang tersebut tengah menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing.
Tren merebaknya cluster pasar tradisional tentu menjadi sebuah kekhawatiran, karena pasar merupakan fasilitas publik yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat umum.
Di Kota Denpasar Bali, telah ditemukan 18 kasus baru di kalangan pedagang pasar. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah berjuang mengatasi perebakan dan menerapkan langkah-langkah penutupan kegiatan masyarakat.
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra menuturkan, kasus baru ini berasal dari kasus positif yang menimpa pedagang sebelumnya, namun tidak menunjukkan gejala covid. Temuan ini menyebabkan pemerintah kota mengambil langkah pencegahan lebih luas. Ia juga berhaarap agar pedagang dapat mematuhi protokol kesehatan.
Lokasi perebakan ini berada di Pasar Kumbasari yang terletak di Jantung kota Denpasar, lokasi pasar tersebut juga tidak jauh dari pasar tradisional lainnya, seperti pasar Badung, pasar Cokro, pasar Meregan, dan pasar Agung.
Pemerintah daerah juga melakukan penutupan pasar selama 5 hari. Rai Mantra menuturkan, keputusan tersebut didasarkan atas sifat perebakan yang dinilai non reaktif dan akan dibarengi pengawalan ketat protokol kesehatan oleh satgas pemda, sesuai dengan wilayah kerja dan instansi masing-masing.
Situasi ini tentu saja menyebabkan kota dan pemda Bali lebih berhati-hato dalam menerapkan situasi “new normal” hal ini juga berlaku pada sektor pariwisata.
Merebaknya kasus covid-19 di pasar-pasar tradisional ini tentu saja menjadi tugas baru bagi pemerintah daerah dan pusat karena hal ini dapat berimbas lintas sektor dan lintas wilayah. Tentu saja yang menjadi kekhawatiran utama adalah dampaknya yang luas bagi masyarakat umum.
Hal serupa terjadi pula di tempat berbeda. Di Kota Palembang misalnya, ketakutan Walikota Palembang Harnojoyo terhadap persebaran covid-19 di pasar tradisional rupanya benar-benar terjadi.
Sebelumnya sudah ada 25 orang pedagang dan warga sekitar Kebon Semai, Sekip, Palembang yang dinyatakan positif corona. Namun sekarang jumlah tersebut bertambah menjadi 29 orang terkonfirmasi positif covid-19. 4 orang yang positif tersebut ternyata merupakan pedagang pasar.
Kasus baru yang terjadi di pasar tradisional tersebut ternyata masuk ke dalam golongan OTG (Orang Tanpa Gejala). Mereka pun telah diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar merupakan tempat yang cukup rawan. Arus keluar masuk di pasar tradisional tidak bisa dikontrol dan tidak semua pasar telah menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung seperti pengecekan suhu tubuh, dan menggalakkan social distancing.
Untuk mengantisipasi hal ini, tentu saja diperlukan peran lintas sektoral untuk mensosialisasikan protokol kesehatan ketika berada di luar rumah. Misalnya seperti mengkampanyekan social distancing selama berada di pasar.
Selain itu, penjual di pasar juga wajib menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun cair. Para penjual dan pembeli juga harus menyiapkan handsanitizer agar bisa digunakan sewaktu-waktu.
Jika dimungkinkan, petugas kebersihan perlu ditambah untuk mendisinfeksi tempat yang sering terjamah baik oleh pedagang maupun pembeli.
Selain itu, hindari mengajak anak-anak dibawah 12 tahun ketika hendak berbelanja di pasar. Karena bisa saja anak-anak akan menyentuh benda apapun selama berada di Pasar.
Pasar merupakan jantung perekonomian yang menunjang kebutuhan banyak masyarakat, namun perlu sikap disiplin dari masyarakat baik pengunjung ataupun pedagang untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ketika beraktifitas di pasar tradisional, sehingga hal ini dapat mencegah penambahan cluster baru penularan covid-19.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews