Seharusnya pemerintah mulai mawas diri untuk menempatkan Menpora yang tepat dia harus punya rekam jejak jelas di organisasi kepemudaan atau berprestasi dalam lapangan olahraga.
Bidang Kepemudaan dan olahraga adalah bidang yang sangat strategis untuk pengembangan negara ke depan tapi selalu saja pejabat Menpora selalu diisi orang-orang yang tidak qualified di bidangnya.
Di jaman SBY Kemenpora diisi Andi Mallarangeng yang kemudian terlibat kasus korupsi Hambalang. Tidak pernah dalam sejarahnya Andi Mallarangeng berkecimpung di bidang kepemudaan apalagi olahraga, lalu diganti Roy Suryo yang isinya hanya sensasi.
Di jaman Jokowi lebih parah lagi, Jokowi secara serampangan menuruti Golkar memasuki seorang anak muda.
Anak ini tidak pernah terlibat dalam organisasi kepemudaan dan berprestasi di bidang olahraga tapi ternyata anak ini hanya makelar proyek yang jenis anak ini sudah terbiasa ada di Partai-Partai.
Kasus BTS secara memalukan menguak tabir siapa sebenarnya Dito Ariotedjo. Kesalahan Jokowi yang tidak profesional menempatkan orang yang tepat harus dibayar mahal dengan kasus ini.
Setelah kejadian ini seharusnya pemerintah mulai mawas diri untuk menempatkan Menpora yang tepat dia harus punya rekam jejak jelas di organisasi kepemudaan atau berprestasi dalam lapangan olahraga bukan orang politik yang terlibat dalam makelar proyek.
Anton DH Nugahanto
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews