Puan Safari politik

Sekalipun politik itu dinamis, tapi juga harus menjaga kesepakatan yang sudah dibangun dari awal.

Minggu, 4 September 2022 | 13:09 WIB
0
248
Puan Safari politik
Prabowo Subianto dan Puan Maharani (Foto: detik.com)

Puan Maharani safari politik kepada partai-partai. Partai Nasdem yang pertama dikunjungi atau safari politik pertama Puan.

Hari Minggu 4/9/2022, Puan berencana akan safari politik atau menemui Ketum Partai Gerindra yaitu Prabowo Subianto.

Dalam politik memang dinamis dan cair. Silaturahmi politik antar ketum partai menjadi keharusan.

Kunjungan Puan menemui Prabowo ternyata menimbulkan tanda tanya, baik dari kubu Gerindra dan PKB.

Seperti kita ketahui, Gerindra dan PKB sudah menyatakan berkoalisi untuk pilpres 2024 dan kesepakatan itu ditandatangani di Sentul SICC dalam Rapimnas Gerindra bulan Agustus kemarin.

Desmond Mahesa yang merupakan anggota DPP Gerindra merasa kaget dan aneh terkait kunjungan Puan menemui Prabowo Subianto.

Mungkin, yang dipermasalahkan Desmond bukan silaturahmi politik nya, namun apakah PDI-P mau bergabung dengan Gerinda dan PKB.

Sedangkan antara Gerindra dan PKB sudah ada kesepakatan. Sekalipun dalam kesempatan tersebut belum menentukan atau memutuskan capres-cawapres. Tetapi hampir pasti capresnya adalah Prabowo Subianto.

Desmond juga akan meminta izin dulu kepada PKB kalau misalnya PDI-P akan bergabung atau koalisi.

Pihak PKB juga merespon safari politik Puan yang akan menemui Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum PKB yaitu Jazulid Fawaid berkomentar tidak masalah dengan pertemuan Puan dengan Prabowo. Asal jangan mengubah kesepakatan antara Gerindra dan PKB.

Tentu publik tidak tahu kesepakatan apa yang disepakati antara Gerindra dan PKB.

Publik hanya menduga, mungkin sudah ada kesepakatan, bahwa capresnya yaitu Prabowo Subianto dan cawapres yaitu Cak Imin.

Jazulid Fawaid juga meminta PDI-P sebagai partai besar untuk membuat koalisi tersendiri. Artinya, PKB seperti keberatan kalau misal dengan masuknya PDI-P dalam koalisi akan mengancam PKB yang ingin kadernya menjadi cawapres mendampingi Prabowo.

Kalau dalam pilpres 2024 ada tiga calon capres-cawapres, maka kemungkinan PDI-P akan menjadi partai terkucil atau hanya sendirian mencalonkan kadernya. Karena hanya  PDI-P yang bisa mencalonkan kadernya.

Sekalipun politik itu dinamis, tapi juga harus menjaga kesepakatan yang sudah dibangun dari awal. Jangan sampai pendatang baru yang ingin bergabung, malah menggeser partai yang lebih awal berkoalisi.

Jangan ada dusta di antara kita.

***