Pikiran itu pula yang membuat orang yang merancang baliho raksasa ini perlu menegaskan bahwa Puan Maharani adalah cucu Bung Karno. Eh, dan juga putri Megawati.
Saya pernah langsung kehilangan minat berbincang dengan seorang teman lama -- cewek dari masa lalu -- tatkala ia bertanya: Bukittinggi itu di mana?
Saya saat itu mengabarkan, bahwa saya sedang dalam perjalanan ke Bukittinggi. Saya merasa, perempuan ini benar-benar tak tahu apa-apa, untuk tak menyebut bodoh.
Di lain waktu, teman saya Amran Alimuddin bercerita. Suatu hari, seusai menonton film "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" yang dibintangi aktor Reza Rahadian di sebuah bioskop, ia mendengar perempuan muda di dekatnya berbicara kepada teman nontonnya. "Eh, gue baru tahu lho kalau Soekarno-Hatta itu dua orang."
Kami yang mendengarnya terperangah. Di zaman ini, menjelang 77 tahun kemerdekaan, masih ada yang begitu tak tahu apa-apa soal paling dasar itu.
Bisa jadi, pikiran itu pula yang membuat orang yang merancang baliho raksasa ini perlu menegaskan bahwa Puan Maharani adalah cucu Bung Karno. Eh, dan juga putri Megawati.
Jangan-jangan ada yang belum tahu.
Oh ya? Baru tahu saya ...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews