Berbagai infrastruktur mulai dari bendungan hingga jalan tol yang dibangun oleh pemerintah, membuat masyarakat senang. Karena kebutuhan air mereka tercukupi dan mobilitasnya dilancarkan.
Infrastruktur ini memang membutuhkan dana banyak untuk biaya pembangunannya, tetapi sangat worth it jika ditilik dari manfaatnya.
Kondisi pandemi Covid-19 tidak membuat pembangunan infrastruktur di Indonesia berhenti.
Justru pemerintah menggiatkan pembangunan, sebagai salah satu elemen program pemulihan ekonomi nasional. Jika pandemi selesai maka berbagai infrastruktur sudah selesai dibangun dan siap digunakan masyarakat, dan mampu menaikkan kondisi finansial mereka. karena mobilitasnya yang dipermudah.
Infrastruktur yang digiatkan pembangunanya adalah jalan tol. Tahun 2020 ada ruas jalan tol Trans Jawa, Trans Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan yang diresmikan. Juga jalan tol Bogor ring road, Serpong-Pamulang, dll. Jalan tol trans Jawa yang paling populer, karena jalurnya sangat panjang dan memudahkan perjalanan masyarakat, sehingga mereka bisa mudik lebih cepat.
Ketika masyarakat memiliki mobilitas yang cepat, maka akan menghemat waktu tempuh, bahan bakar, dan tenaga. Sehingga mereka bisa untung karena tak perlu lelah dan berlama-lama terjebak kemacetan di jalan. Ingatlah pepatah time is money, sehingga waktu tempuh yang dipercepat amatlah menolong mereka.
Selain itu, bagi para pebisnis, jalan tol akan melancarkan pengiriman barang dagangan. Sehingga bisa sampai lebih cepat dan menaikkan kepuasan konsumen. Mereka bisa lebih dipercaya oleh pelanggan, sehingga bisnisnya jadi ramai. Hal ini menyebabkan efek domino positif berupa kondisi finansial yang membaik.
Pemerintah juga membangun infrastruktur selain jalan tol, yakni bendungan. Di awal tahun 2021 ini, Presiden Jokowi meresmikan berbagai bendungan. Yaitu Bendungan Tukul di Pacitan, Bendungan Napun Gete di NTT, dan Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan. Juga ada Bendungan Sindangheula di Banten yang akan diresmikan dalam waktu dekat.
Bendungan-bendungan ini akan mengatasi berbagai masalah di masyarakat. Seperti
Bendungan Napun Gete di NTT, yang dibangun berdasarkan permintaan rakyat. Setelah ada bendungan ini, maka akan mengatasi masalah kekeringan di sana. Sehingga bisnis peternakan berjalan lancar, karena tanaman yang jadi pakan hewan akan tumbuh subur.
Selain itu, masyarakat di NTT akan terhindar dari masalah saat kekeringan. Ketika ada aliran air dari bendungan, maka mereka akan memiliki cukup stok.
Sehingga tidak bingung akan memasak air minum dan mencuci di musim panas yang berkepanjangan. Karena akhir-akhir ini datangnya musim hujan bergeser waktunya, sehingga wilayah NTT tidak terancam kepanasan dan kekeringan saat ada bendungan.
Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan berfungsi sebagai irigasi ke persawahan, sehingga panen akan berhasil karena persediaan air tercukupi. Sedangkan fungsi lain dari bendungan ini adalah untuk pencegahan banjir. Sehingga di wilayah Banua akan terhindar dari banjir bandang seperti yang terjadi pada beberapa bulan lalu.
Sedangkan Bendungan Tukul di Pacitan, selain untuk irigasi dan pencegahan banjir, juga berfungsi sebagai tujuan wisata. Masyarakat bisa refreshing sejenak di kawasan bendungan, dan piknik murah-meriah. Mereka mereguk keindahan alam sambil menikmati kecantikan bendungan.
Ketika suatu bendungan jadi tujuan wisata, maka masyarakat di sekitarnya juga diuntungkan. Karena mereka mendapat cipratan rezeki, dengan cara berjualan makanan dan minuman ringan, atau menyediakan jasa parkir. Otomatis perekonomian rakyat akan membaik, berkat adanya bendungan tersebut.
Berbagai infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, seperti bendungan dan jalan tol, akan memudahkan kehidupan rakyat. Mereka bisa dipermudah mobilitasnya, dan membuat bisnis dan perjalanan jadi lancar. Selain itu, bendungan berfungsi untuk irigasi, mencegah banjir, dan sekaligus tujuan wisata.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews